Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
covid-19![Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/7/1701942816912-ysmbmi.jpeg)
Kasus Covid-19 pasti akan mengalami kenaikan setiap enam bulan
![<br>Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/7/1701942635646-myc4z.png)
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 di Ibu Kota tak berkaitan dengan munculnya pneumonia misterius atau walking pneumonia.
![Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/7/1701942713329-5hfjb.png)
- Kasus Dokter Qory, Polisi Tangkap Suami Terbukti KDRT
- Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada
- Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
- Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa yang Terjadi?
- Patroli Skala Besar TNI-Polri di Sukabumi, Ini Lokasi yang Jadi Sasaran
- Managing Director Emtek Sutanto Bicara Perkembangan Industri TV dan AI di Forum APMF 2024
"Tidak ada hubungannya," kata Ngabila ketika dihubungi, Kamis (7/12).
Ngabila menjelaskan, kasus Covid-19 pasti akan mengalami kenaikan setiap enam bulan sekali. Sebab, hal ini berkaitan dengan musim pancaroba yang membuat masyarakat rentan terkena penyakit.
"Polanya enam bulan sekali akan naik seperti ISPA dan pneumonia karena kondisi pancaroba. Imunitas orang cenderung turun karena capek, stres, kurang tidur, pola makan kurang baik dan dari segi kuman karena kelembaban tinggi mudah masuk ke tubuh manusia," jelas Ngabila.
Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November. Namun, ia tak merinci detil berapa jumlah kasus yang ada.
![Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/7/1701942748824-vwi5f.png)
"Atau naik 22 persen dalam satu bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya," tambah Ngabila.
Ngabila mengimbau bagi warga berusia di atas 50 tahun dan pengidap komorbid untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 sampai dosis keempat. Pasalnya, mereka merupakan kelompok yang berpotensi terkena Covid-19 parah.
"Kelompok yang berpotensi mengalami keparahan atau meninggal jika terkena COVID-19 sehingga diharapkan dapat segera melengkapi vaksinasi empat dosis adalah pralansia usia di atas 50 tahun, orang dengan komorbid: hipertensi, diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, kanker, gagal ginjal kronik, autoimun, TB, HIV, dan kondisi imunodefisiensi lainnya," jelas Ngabila.
Lebih lanjut, Ngabila juga berharap masyarakat lainnya untuk mengenakan masker jika di tempat ramai dan rajin mencuci tangan.
"Pemerintah menghimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok," ujar Ngabila.
"Untuk deteksi dini pemerintah juga menyediakan pemeriksaan antigen dan PCR GRATIS di puskesmas terdekat," sambungnya.
merdeka.com