KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19
Hasyim menyebut, dana itu terdapat dalam anggaran penyelenggara Pemilu.
Hasyim menyebut, dana itu terdapat dalam anggaran penyelenggara Pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengaku sudah ada anggaran pemilihan umum (Pemilu) untuk situasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Hasyim menanggapi adanya kenaikan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Hasyim menyebut, dana itu terdapat dalam anggaran penyelenggara Pemilu.
"Setahu saya, dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim kepada wartawan usai rapat format debat capres-cawapres di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Desember 2023.
Menurutnya, dana itu dapat digunakan apabila pemerintah menentukan situasi dinyatakan darurat bencana non alam atau darurat Covid-19. KPU, kata dia bakal merujuk kepada keputusan yang dikeluarkan pemerintah.
"Jadi, anggaran itu digunakan atau tidak nanti tentu saja kami merujuk pada keputusan yang dibuat oleh pemerintah," ujar Hasyim
Lebih lanjut, Hasyim tidak merinci jumlah anggaran Pemilu untuk situasi Covid-19. Dia menyampaikan, anggaran disiapkan sebagai bentuk antisipasi atau upaya KPU, jika Pemilu 2024 darurat Covid-19.
Diketahui, Indonesia mengalami kecenderungan kenaikan kasus COVID-19 beberapa pekan terakhir. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu.
"Di negara kita terpantau bulan ini kecenderungan naik ada, dari minggu ke minggu," kata Maxi dalam konferensi pers daring pada Rabu, 6 Desember 2023.
Maxi mengatakan rata-rata kasus COVID-19 per hari sekitar 40. "Kasus konfirmasi rata-rata per hari itu di 40, barangkali 35 sampai 40 per hari."
Angka ini didapat dari pemeriksaan infeksi virus SARS-CoV-2 sekitar 1.000 hingga 1.100 orang per hari.
Sementara itu, saat ini yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 131 orang. Menurut Maxi, rata-rata kasus ini masih sangat rendah dan masih di bawah level satu.
“Ini masih sangat rendah ya, di bawah level satu angka perawatan di rumah sakit. Kalau dulu kan ribuan sekarang 131," katanya.
Dengan kenaikan kasus ini, Kemenkese RI mengimbau masyarakat yang mengalami gejala mengarah ke COVID-19 untuk melakukan pemeriksaan atau tes. Sehingga nanti hasilnya bisa dilaporkan.
KPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) penanganan Covid-19 di Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPentingnya indikator untuk menentukan apakah negara sudah masuk dalam kondisi darurat.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah tiga kali melakukan pemanggilan untuk pemeriksaan sebagai tersangka. Namun, Leksi Yandi mangkir.
Baca SelengkapnyaPemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengumumkan perubahan dalam mekanisme penjaminan pelayanankesehatan terkait Covid-19
Baca Selengkapnya