Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah
Ribuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.
berita banyuwangi![Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/19/1716091091185-hf978l.jpeg)
Ribuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.
![Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/19/1716091057924-5v1xp.jpeg)
Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah
Momentum peringatan Hari Museum Sedunia yang jatuh setiap 18 Mei berlangsung istimewa di Banyuwangi. Hal ini dikarenakan bersamaan dengan dibukanya museum baru yang menyajikan sejumlah koleksi bersejarah yang berkaitan dengan Blambangan sejak abad 13.
Museum tersebut bernama Omahseum yang beralamat di Jalan Widuri, No. 21, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Museum tersebut diinisiasi oleh seorang kolektor bernama Thomas Racharto.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang meresmikan langsung Omahseum itu mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, hal tersebut menjadi sarana edukatif dan destinasi wisata baru.
“Saya sangat senang atas inisiatif Pak Thomas Racharto dan keluarga. Ini dedikasi yang penting untuk wahana edukasi dan wisata sejarah bagi siapa saja yang ingin mengenal Banyuwangi,” ungkap Ipuk.
![Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/19/1716091031321-hp06h.jpeg)
Ipuk menyebutkan, pemerintah daerah siap untuk mengintegrasikan Omahseum dalam program-program promosi pariwisata di ujung timur Jawa ini. Apalagi, letak Omahseum yang berada di jalur wisata menuju ke Ijen dan Desa Adat Osing Kemiren.
“Masyarakat bisa menikmatinya sejumlah museum. Selain di Museum Blambangan dan Museum PIGGI (Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen), juga bisa ke Omahseum,” jelas Ipuk.
Omahseum sendiri merupakan inisiatif dari Thomas Racharto. Ia adalah seorang kolektor yang banyak mengoleksi benda-benda kuno sejak 1971. Setelah bergelut puluhan tahun, ia memiliki tak kurang dari 1.200 koleksi.
- Bermain ke Museum Batubara Tanjung Enim, Destinasi Wisata Baru Saat Akhir Tahun di Sumatra Selatan
- Menelusuri Sejarah Islam di Galeri Al Azhom, Masjid Unik dengan Museum di Tangerang
- Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya
- Kunjungi Museum Balaputra Dewa dan Taman Purbakala, PJ Gub Sumsel Bentuk Tim Pencari Peninggalan Sejarah
- Paspampres Berjaga di Sekitar KPU Jelang Pengumuman Presiden Terpilih Prabowo-Gibran
- Tiga Mantan Gubernur Riau Diperiksa Bareskrim Polri, Terkait Kasus Apa?
Ribuan artefak Balambangan kuno seperti lingga, kendi, manik-manik, kitab kuno, keris, pedang, sampai fosil-fosil tersaji di Omahseum. Salah satunya yang menarik adalah naskah kuno Lontar Sritanjung. “Ini akan diajukan oleh Perpustakaan Daeran sebagai IKON (Ingatan Kolektif Nasional) ke Perpustakaan Nasional,” ungkapnya.
Lontar Sritanjung merupakan naskah yang diyakini sebagai legenda asal usul nama Banyuwangi. Naskah ini merupakan koleksi langka dan memiliki arti penting bagi sejarah dan kepercayaan masyarakat Blambangan.