Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah

Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah

Ada ragam jenis rempah yang laku di masa silam tersimpan di Museum Bahari.

Melimpahnya komoditas rempah membuah para penjajah Eropa tertarik untuk mengusai Indonesia di masa silam. Ratusan tahun lamanya, mereka memonopoli perdagangan di nusantara untuk meraup keuntungan yang besar.

Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah

Rempah menjadi barang yang lebih berharga daripada emas karena diincar oleh hampir seluruh negara. Sayangnya, banyak rakyat Indonesia yang dikorbankan dalam praktik ini melalui tindakan kolonialisme.

Berbicara soal jejak kejayaan rempah, Museum Bahari di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, menjadi tempat yang cocok untuk napak tilas masa silam.

Kira-kira ada apa saja di sana? Berikut selengkapnya.

Bermula dari gudang rempah

Mengutip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Selasa (21/11), Museum Bahari Jakarta dulunya adalah sebuah gudang rempah.

Berbagai hasil Bumi, terutama pala dan cengkeh dari Maluku banyak tersimpan di sini sebelum diedarkan ke Eropa.

Menurut catatan sejarah, Museum Bahari Jakarta pertama dibangun pada 1652 secara bertahap saat VOC berkuasa.

Semua barang yang masuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa akan disortir di bangunan museum yang dulunya gudang.

Menyimpan berbagai jenis kapal untuk aktivitas kebaharian

Menyimpan berbagai jenis kapal untuk aktivitas kebaharian

Bangunan Museum Bahari berukuran cukup luas, dan memanjang. Ini memungkinkan fungsinya yang tak sekedar  menyimpan berbagai jenis rempah.

Di sini, pengunjung bisa melihat banyak koleksi kapal laut yang pernah berjasa untuk aktivitas kebaharian di nusantara.

Perahu-perahu yang tersimpan di antaranya perahu Sandeq dari Sulawesi Barat, perahu Cadik asal Papua, perahu Jegongan Indramayu sampai Compreng dari Cirebon.

Koleksi biota laut sampai tokoh maritim nusantara

Selain perahu khas Indonesia, di sisi lain bangunan Museum Bahari juga tersimpan berbagai koleksi biota laut khas nusantara. Tercatat juga wilayah sebaran, jenis, data serta asal usulnya.

Kemudian tersimpan juga koleksi perlengkapan perang pasukan laut, lagu-lagu tradisional masyarakat nelayan dan cerita demografinya.

Museum juga menampilkan koleksi kartografi, maket pulau Onrust, tokoh maritim nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia – Amsterdam yang melegenda.

Bergaya ala abad pertengahan

Bergaya ala abad pertengahan

Selain koleksinya yang menarik, bentuk bangunan dari Museum Bahari juga menyita perhatian para pecinta sejarah.

Terlihat seluruh bangunan di sana hampir mempertahankan bentuk aslinya sejak abad ke-17 silam.

Catnya didominasi warna putih, dengan desain fasad serta kusen pintu yang tinggi dan bermotif setengah kubah.

Lalu bentuk atapnya juga menggambarkan bentuk sebuah benteng, dengan hiasan jangkar di beberapa bagian pintunya.

Museum ini benar-benar menggambarkan era kejayaan rempah di Indonesia masa penjajahan.

Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah

Mengunjungi Museum Bahari yang Dibangun Tahun 1652, Simpan Koleksi Rempah yang Jadi Buruan Penjajah

Artikel ini ditulis oleh
Nisa Mutia sari

Editor Nisa Mutia sari

Reporter
  • Nurul Diva Kautsar

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Museum Tokoh Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

5 Museum Tokoh Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

Banyak museum yang menyimpan benda-benda unik dan bersejarah.

Baca Selengkapnya icon-hand
Museum Nasional Evakuasi 817 Koleksi Sejarah dari Galeri Perunggu Terdampak Kebakaran

Museum Nasional Evakuasi 817 Koleksi Sejarah dari Galeri Perunggu Terdampak Kebakaran

Mahendra menyampaikan, proses evakuasi koleksi di ruangan terdampak kebakaran melibatkan tim ahli.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatra Barat, Ada Koleksi Tulisan Semasa Hidup

Mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Sumatra Barat, Ada Koleksi Tulisan Semasa Hidup

rumah milik nenek Buya Hamka itu sempat hancur lebur saat pemerintahan Jepang menduduki Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Museum Goedang Ransoem Sawahlunto, Dulunya Tempat Dapur Umum Untuk Pekerja Batu Bara

Sejarah Museum Goedang Ransoem Sawahlunto, Dulunya Tempat Dapur Umum Untuk Pekerja Batu Bara

Museum Goedang Ransoem dibangun pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918

Baca Selengkapnya icon-hand
817 Koleksi Terdampak Kebakaran Museum Nasional, Kondisinya Utuh, Rusak Ringan hingga Berat

817 Koleksi Terdampak Kebakaran Museum Nasional, Kondisinya Utuh, Rusak Ringan hingga Berat

817 koleksi itu terbuat dari berbagai macam bahan. Seperti perunggu, keramik, hingga kayu.

Baca Selengkapnya icon-hand
5 Fakta Menarik Museum dan Galeri Seni SBY-Ani, Bangunan Indah di Tepi Pantai dan Gunung

5 Fakta Menarik Museum dan Galeri Seni SBY-Ani, Bangunan Indah di Tepi Pantai dan Gunung

Museum dan Galeri Seni SBY-Ani di Pacitan yang berada di dekat pantai dengan pemandangan indah deretan perbukitan cocok dikunjungi bersama keluarga.

Baca Selengkapnya icon-hand
Temuan Sementara Usai Kebakaran Museum Nasional Terbakar, Koleksi Banyak Utuh Meski Ada Kerusakan

Temuan Sementara Usai Kebakaran Museum Nasional Terbakar, Koleksi Banyak Utuh Meski Ada Kerusakan

Total 16 orang saksi telah dipanggil oleh pihak kepolisian .

Baca Selengkapnya icon-hand