Mengapa Tarikan Mobil Terasa Berat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tarikan mobil berat? Kenali penyebabnya dan solusi agar performa kendaraan kembali optimal!
Pengemudi sering kali merasakan ketidaknyamanan akibat tarikan mobil yang berat saat berkendara. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, terutama ketika mobil tidak berfungsi dengan baik dan mengalami penurunan daya. Kemacetan yang terjadi di Jakarta juga berkontribusi pada akumulasi karbon yang mempengaruhi kinerja kendaraan. Berikut adalah beberapa penyebab tarikan mobil yang berat dan solusi untuk mengatasinya.
1. Kendala pada Sirkulasi AC Mobil
Salah satu faktor yang membuat tarikan mobil menjadi berat adalah saat AC diaktifkan. Beberapa ahli otomotif menjelaskan bahwa penurunan daya mesin dapat disebabkan oleh peningkatan beban pada putaran kompresor AC. "Jika Anda merasakan penurunan tenaga mobil, periksa kemungkinan adanya penyumbatan pada kondensor atau sistem pengering pendinginan," kata pakar otomotif, Budi Santoso, pada 10 September 2024. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk secara rutin mengganti oli kompresor agar putaran kompresor tetap ringan dan tidak mengurangi tenaga mesin.
-
Kenapa mobil terasa berat saat di gas? Tarikan mobil yang berat dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab umum adalah masalah pada sistem kemudi, seperti roda yang terkunci atau gangguan pada suspensi.Selain itu, ban yang kempes atau rem yang aus juga dapat membuat mobil terasa berat saat dikendarai.
-
Bagaimana mengatasi tarikan mobil yang berat akibat penyetelan rem? Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penyetelan ulang pada tromol rem agar tidak menyebabkan gesekan berlebih. Disarankan untuk segera mengunjungi bengkel resmi terdekat untuk melakukan penyetelan ulang.
-
Kenapa beban berlebihan bikin mobil boros? Mobil yang membawa beban berlebihan akan memperberat kinerja mesin. Sehingga, jika mobil seringkali diisi beban berat termasuk penumpang dan barang di bagasi, dipastikan konsumsi bahan bakar semakin tinggi.
2. Penumpukan Karbon dalam Ruang Pembakaran
Karbon dapat menumpuk di ruang pembakaran ketika kendaraan sering terjebak dalam kemacetan dengan putaran mesin rendah. Penumpukan ini mengakibatkan mobil terasa lebih berat saat ditarik. "Kemacetan yang sering dialami oleh pengendara di Jakarta sering kali menyebabkan penumpukan karbon di mesin, karena mobil jarang mencapai kecepatan tinggi," jelas Budi. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan agar pemilik mobil sesekali mengemudikan kendaraannya di jalan tol dengan kecepatan yang lebih tinggi.
3. Keausan Kampas Kopling
Untuk mobil yang menggunakan transmisi manual, keausan pada kampas kopling dapat mengakibatkan tarikan mobil menjadi lebih berat. Ketika kampas kopling menipis, tenaga dari mesin tidak dapat disalurkan secara optimal ke roda. “Jika mobil bergetar saat bergerak, itu bisa menjadi indikasi bahwa kampas kopling harus diganti,” ungkap Budi. Melakukan penggantian kampas kopling secara rutin adalah langkah yang tepat untuk menghindari kerusakan pada komponen lain, seperti flywheel.
4. Daya Cengkram Rem yang Terlalu Kuat
Tekanan rem yang berlebihan dapat membuat mobil terasa lebih berat saat dikemudikan, terutama pada kendaraan yang menggunakan rem tromol. Melakukan penyetelan ulang pada daya cengkram rem tromol bisa menjadi solusi yang efektif. Sayangnya, hal ini sering diabaikan oleh pemilik mobil, meskipun sangat penting untuk memastikan pergerakan roda tetap lancar.
5. Pelumasan yang Kurang pada Bearing Roda
Kekurangan pelumas pada bearing roda dapat mengakibatkan mobil terasa berat saat ditarik. Bearing berfungsi sebagai bantalan roda dan memerlukan pelumasan yang optimal agar roda dapat bergerak dengan lancar. “Apabila bearing roda tidak mendapatkan cukup pelumas, bukan hanya tarikan yang menjadi berat, tetapi juga akan terdengar suara bising saat mobil berjalan,” jelas Budi dalam kesempatan yang sama. Untuk mengatasinya, penting untuk memberikan pelumas secara berkala pada bearing roda atau menggantinya jika terdapat keretakan.
6. Penyumbatan Catalytic Converter
Converter katalitik berfungsi untuk menurunkan jumlah polutan yang dihasilkan oleh mesin. Namun, jika komponen ini terhalang oleh karbon, performa mobil akan terasa berat. "Jika catalytic converter terhambat, mesin akan kesulitan mencapai batas rpm maksimal," ungkap Budi. Oleh karena itu, membersihkan atau mengganti komponen ini secara teratur sangat disarankan untuk memastikan kinerja mobil tetap optimal.
7. Penyumbatan Turbo Vane
Pada kendaraan diesel, turbo vane yang bertugas mengatur tekanan tambahan dari turbo dapat mengalami penyumbatan. Apabila katup turbo terjebak dalam keadaan tertutup, aliran udara menuju mesin akan terhambat, sehingga tarikan mobil menjadi lebih berat. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk melakukan servis turbo vane secara berkala di bengkel resmi.
8. Pemilihan Oli yang Tidak Tepat
Penggunaan oli yang tidak memiliki kekentalan yang tepat dapat mengganggu kinerja mesin. “Sebaiknya pilih oli sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dan hindari oli yang terlalu kental atau terlalu cair karena dapat berdampak pada pelumasan mesin,” ujar Budi. Kode SAE yang tertera pada botol oli dapat dijadikan acuan dalam menentukan kekentalan yang tepat.
Netizen Juga Bertanya Kenapa Tarikan Mobilnya Berat?
Apa penyebab tarikan mobil menjadi berat?
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah filter udara yang kotor, sistem bahan bakar yang tidak berfungsi dengan baik, atau adanya masalah pada transmisi.
Bagaimana cara mengatasi tarikan mobil yang berat?
Periksa dan ganti filter udara, servis injektor, serta pastikan transmisi dalam kondisi baik.
Apakah tekanan ban berpengaruh pada tarikan mobil?
Tentu, tekanan ban yang rendah dapat membuat mobil terasa lebih berat saat ditarik.
Apakah kerusakan pada busi bisa menyebabkan tarikan berat?
Tentu, busi yang tidak berfungsi dengan baik akan mengganggu proses pembakaran di dalam mesin.
Apa dampak oli mesin yang kotor terhadap tarikan mobil?
Oli yang kotor bisa mengganggu performa mesin, sehingga menyebabkan tarikan terasa lebih berat.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence