Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan
Saskia bertanya kepada warga setempat di mana jejak keluarga leluhurnya yang bernama Wiryodilopo
story![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/17/1713338498938-oip8g.jpeg)
Saskia bertanya kepada warga setempat di mana jejak keluarga leluhurnya yang bernama Wiryodilopo
Foto: Budi Sarwono
![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/17/1713338400414-spqjc.jpeg)
Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan
Saskia Paiman, seorang warga negara Suriname, berkesempatan berkunjung ke tanah leluhurnya di Pulau Jawa. Ia pun mencari jejak keturunan leluhurnya yang berada di Dukuh Tombol, Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Klaten.
![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/17/1713338424563-hcryy.jpeg)
-
Apa yang menjadi keinginan utama orang-orang Jawa Suriname? Mereka ingin berkunjung ke tanah leluhur, namun terkendala biaya yang amat sangat mahal.
-
Apa yang membuat Didi Kempot terkenal di Suriname? Pada 1993, Didi Kempot pernah tampil di negara tersebut dengan menyanyikan lagu "Cidro". Sejak saat itu, pamornya sebagai musisi langsung terkenal di Suriname.
-
Layangan hias apa yang digemari warga Klaten? Mereka bermain layang-layang hias di area persawahan dekat rumah.
-
Apa yang terjadi pada orang-orang Jawa di Suriname setelah kontrak mereka selesai? Sayangnya, setelah kontrak kerja selesai, banyak pekerja Jawa yang tak bisa kembali ke Tanah Air. Pasalnya, saat itu situasi politik sedang kacau. Akibatnya, sebagian besar pekerja Jawa di Suriname tak bisa pulang kampung. Mereka terpaksa menetap, berkeluarga, hingga meninggal di Suriname.
![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/17/1713338440252-uptfk.jpeg)
Mbak Saskia, begitu ia biasa dipanggil, tak kuasa menyembunyikan rasa senangnya bisa menginjak tanah leluhur.
![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/17/1713338460330-ie0r.jpeg)
Mbak Saskia mengatakan, kakek moyangnya bernama Wiryodimejo Wagimin. Salah satu anak kakek buyutnya ditinggal di sana, ia bernama Mbah Wiryodilopo.
“Dia anak barep. Nggak ngerti adiknya siapa lagi,” kata Mbak Saskia.
![Warga Suriname Ini Datang ke Indonesia dan Cari Jejak Leluhur di Klaten, Penuh Perjuangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/17/1713338475507-wrno3.jpeg)
Saat ditanyai Mbak Saskia, warga sekitar mengaku tak tahu nama Wiryodilopo. Dia pun diarahkan untuk bertanya pada Pak Lurah Desa Dalangan.
- Tanpa Seragam Loreng, Gaya Kasual Panglima TNI Temui Warga jadi Sorotan, Kenalkan Istrinya yang Cantik
- Selain Putra Wapres Try Sutrisno, Ternyata Mayjen Kunto Arief Memiliki Garis Keturunan Bangsawan
- Daftar Caleg Pasangan Suami Istri yang Lolos ke Senayan, 6 Orang dari Gerindra
- Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
- Reaksi Menkominfo Soal Kekhawatiran Operator Lokal Terkait Kehadiran Starlink Elon Musk
- Kronologi Pimpinan KKB di Puncak Jaya Lolos dari Sergapan TNI, Tiga Anggotanya Tewas Usai Baku Tembak
Saat bertanya kepada Pak Agung, Lurah Desa Dalangan, ia mengaku bingung nama tersebut. Berdasarkan penuturan Mbak Saskia, Mbah Wiryodilopo ditinggal orang tuanya ke Suriname pada tahun 1920-an. Saat itu Mbah Wiryodimejo Wagimin berusia 30 tahun. Kalau masih hidup, Mbah Wiryodilopo kira-kira berusia 100-an tahun.
“Kalau gitu, dia kemungkinan masih seangkatan sama bapakku. Bapakku meninggal belum lama ini usia 93 tahun. Saya sepertinya ingat orang-orang tua yang namanya ‘Wiryo’ itu ada. Tapi belakangnya nggak tahu,” kata Pak Agung.
Video napak tilas Mbak Saskia ke kampung leluhurnya itu diunggah kanal YouTube Budi Sarwono. Video itu mengundang komentar warganet. Salah seorang warganet mengatakan kalau nama keluarga Wiryodimejo memang tercatat sebagai salah satu imigran Jawa yang berangkat ke Suriname.
Saat itu, Wiryodimejo (30 tahun) berangkat pada tanggal 2 April 1920. Ia berangkat bersama istrinya yang bernama Wagiyem (23) menggunakan Kapal Merauke. Mereka diketahui berasal dari wilayah Tombok, Ponggok, Klaten.
Dalam perjalanannya ke Tanah Jawa, Mbak Saskia menyempatkan diri berwisata ke Candi Plaosan. Di Indonesia sendiri, ia ada urusan politik dan hendak bertemu dengan Moeldoko dan Prabowo.
“Di Suriname, saya bekerja pada urusan budaya Jawa. Selain itu saya juga berkecimpung di dunia politik,” kata Mbak Saskia.