Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng
Sebuah kehangatan dari kisah hidup yang tak biasa
Sebuah kehangatan dari kisah hidup yang tak biasa
Pakdhe Nurdin adalah seorang pemilik rumah kos putri di kawasan Cempaka Sari, Gunungpati, Semarang. Tak ingin menghabiskan waktunya dengan duduk-duduk saja, pria 56 tahun itu berinisiatif untuk memulai bisnis nasi goreng. Nasi Goreng Pakdhe, begitu Pakdhe Nurdin memberi nama makanan yang ia jual, merupakan perpaduan unik antara cita rasa bakmi Jawa dan bumbu masakan Chinese. Bak seorang maestro kuliner, perpaduan cita rasa dua kutub kuliner berbeda menciptakan cita rasa yang tak tertandingi.
Liputan6
Perjalanan hidup Pakdhe Nurdin penuh lika-liku. Pada tahun 1990 hingga 2012, ia berkarier sebagai importir di pelabuhan. Namun saat usia senja menghampiri, ia meninggalkan pekerjaan itu. Pakdhe Nurdin banting setir dan mencoba berbagai bisnis untuk bertahan hidup. Pada tahun 2013, ia menjajakan susu segar di Solo. Pakdhe Nurdin kemudian pindah ke Jakarta untuk menemani anaknya yang kuliah hingga tahun 2017. Setelah sang anak mendapatkan pekerjaan di Jakarta, ia pindah ke Magelang. Di Magelang, ia mencoba berbagai bisnis seperti angkringan hingga menjual snack di warung. Pada akhirnya di tahun 2019, ia kembali ke kota kelahirannya di Semarang. ia mendapatkan undangan istimewa untuk mengelola sebuah kos-kosan putri.
Pendapatan dari hasil jualan mampu membawa anak-anaknya melangkah hingga ke jenjang pendidikan sarjana. Salah satu anak pertamanya telah berhasil lulus dari kuliah jurusan IT.
Liputan6
Pilihan Pakdhe Nurdin untuk meniti jalan hidup menjadi orang yang lebih bersahaja dengan berjualan nasi goreng tak lahir dari proses instan. Dulu gaya hidupnya seperti preman, pulang tengah malam, mengonsumsi alkohol, dan merokok. Ia mengaku dulu telah terjerumus dalam banyak dosa, namun kini ia berupaya memperbanyak amal dan bertaubat. Sekarang Pakdhe Nurdin telah mendapat hidayah. Terbukti dari banyak kutipan dan rasa syukur yang dilontarkan pakdhe. Raut wajah dan mata pakdhe ikut berbicara ketika membahas keluarga. Terasa rasa sayang mendalam yang ia ungkapkan lewat kata-kata. Rutinitasnya kadang melelahkan, namun semua ia jalani dengan penuh semangat. Selain menjalankan usaha nasi gorengnya, ia juga membersihkan kebun, menyapu sampah, dan dengan tulus membantu anak kos.
Mahfud mengakui kalau makam China itu bagus ada atap, pagar dam ubin. Jadi, tidak bakal kepanasan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah hidup anak penjual ayam goreng yang dinikahi putra pejabat kini bakal jadi Ibu Wapres.
Baca SelengkapnyaMeski hidup sederhana, pasangan WNi dan pria China ini sangat transparan soal uang.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan saat Kuliah Kebangsaan dengan narasumber Anies Baswedan juga ada mahasiswa yang tidur.
Baca SelengkapnyaLangkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaPSI ingin memastikan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan merupakan amanat UUD 1945.
Baca SelengkapnyaKesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.
Baca SelengkapnyaTyas Mirasih dan Tengku Tezi resmi menjadi pasangan suami istri setelah melangsungkan akad nikah pada Minggu (20/8).
Baca Selengkapnya