Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir
Kabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Sejak kedatangannya ke Indonesia ratusan tahun silam, penjajah Belanda selalu membuat susah masyarakat. Mereka berusaha untuk merampas kekayaan alam dan hak-hak warga demi meraup keuntungan.
Para penjajah juga tak henti-hentinya memeras rakyat, mulai dari penerapan tanam paksa, pajak pertanian dan kerja fisik tanpa henti. Ujung-ujungnya, rakyat harus mati kelaparan hingga mengalami kemiskinan akut karena ulah bangsa asing tersebut.
-
Kenapa Nyi Mas Gamparan melawan Belanda? Ia tak ingin warga Banten diremehkan oleh bangsa asing, terlebih kesewenang-wenangan Belanda yang menyiksa masyarakat Banten.
-
Bagaimana Nyi Mas Gamparan melawan Belanda? Ia banyak melakukan penyerangan dari balik hutan, dan bersembunyi di pedalaman Banten.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Bagaimana Siti Manggopoh menyerang markas Belanda? Strategi mereka sangatlah cerdik, mereka menyusup tanpa dicurigai oleh tentara Belanda satupun.Mereka berbaur dalam pesta mewah dengan berbagai makanan dan minuman yang disajikan. Kemudian, Siti mematikan lampu dan memberikan komando untuk segera menyerang orang-orang Belanda.
-
Kenapa Siti Manggopoh melawan Belanda? Perlawanan Siti Manggopoh dimulai saat Ia mengetahui bahwa orang-orang Belanda memperlakukan rakyat Minang dengan semena-mena.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
Meski dikenal kejam dan tak ada yang berani melawan, namun ada satu tokoh perempuan yang dikenal kerap menantang kehadiran Belanda. Dia adalah Nyi Mas Melati yang dijuluki “Singa Betina” dari Tangerang.
Kabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir. Bagaimana kisah heroiknya? Berikut sosoknya yang melegenda.
Dikenal Tak Pernah Takut Sejak Kecil
Sifat berani rupanya diwariskan oleh sang ayah beranama Raden Kabal yang masih keturunan dari Sultan Hasanudin, raja dari Kesultanan Banten. Di pertengahan abad ke-18, Raden Kabal sudah dikenal sebagai tokoh masyarakat yang banyak tak setuju dengan kebijakan Belanda.
Saat itu, ia menaruh perhatian terhadap pemungutan pajak yang dianggap tak wajar. Rakyat diminta menyerahkan hasil pertanian dan sejumlah uang upeti, agar ia bisa terus menggarap lahan.
Mengutip ANTARA, keberanian sang ayah rupanya menurun ke Nyi Mas Melati. Ia selalu melihat sang ayah marah terhadap pasukan Belanda hingga dirinya memiliki keberanian untuk melawannya saat dewasa.
Ia tak peduli dirinya perempuan, dan ingin melawan norma yang berlaku bahwa perempuan hanya bisa mengerjakan pekerjaan domestik dalam rumah.
Ajak Warga Bergerilya
Saat beranjak dewasa, Nyi Mas Melati turut aktif melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ia selalu mendampingi sang ayah dalam beberapa pertempuran di kalangan warga Balaraja, Tangerang.
Satu hal yang unik, ia sudah mampu menggerakkan rakyat untuk melawan Belanda dengan cara sembunyi-sembunyi alias bergerilya. Sosoknya, menjadi perempuan paling pemberani di masanya dan menjadi pemantik agar perempuan tidak hanya berdiam di rumah.
"Nyi Mas Melati merupakan tokoh sejarah wanita asal kota seribu industri sejuta jasa. Ini merupakan pahlawan wanita asal Kota Tangerang," kata Arief R Wismansyah saat menjabat sebagai Wali Kota Tangerang, beberapa waktu lalu.
Singa Betina dari Tangerang karena Teriakkannya Menggelegar
Keberanian Nyi Mas Melati betul-betul tidak ada lawan. Dia berani maju paling depan saat diserang Belanda. Ciri khasnya adalah saat ia berteriak untuk memimpin warga menyerbu pusat-pusat kekuatan militer kompeni.
Ia seolah mengaum sembari mengacungkan keris tajam hingga teriakannya benar-benar mengagetkan Belanda. Karena tidak ada persiapan, mereka lari tunggang langgang seperti pada pertempuran Pabuaran.
Berkat penyerbuannya ini, kekuatan VOC kemudian pincang dan aktivitasnya bisa diusir dari wilayah Tangerang.
Punya Mimpi Musnahkan Tuan Tanah yang Melecehkan Perempuan
Fokus perlawanannya tak hanya kepada penjajah. Nyi Mas Melati turut muak terhadap tuan tanah Indonesia yang pro kegiatan kolonialisme.
Parahnya, mereka kerap berbuat sesukanya hingga melecehkan kaum perempuan di wilayah Tangerang. Kemarahannya memuncak, sehingga ia berani menyerang tuan tanah yang kurang ajar.
Dengan kerisnya, ia punya mimpi untuk memusnahkan pihak-pihak yang merugikan rakyat.