27 Kata-kata Romantis Joko Pinurbo, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Joko Pinurbo, sastrawan legendaris Indonesia ini menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 27 April 2024 di Yogyakarta.

Sepanjang kariernya sebagai seorang sastrawan, pria yang semasa hidupnya akrab disapa Jokpin ini telah menghasilkan puluhan karya puisi yang fenomenal.

Jokpin dikenal sebagai penyair yang unik karena puisi-puisinya yang menggelitik, namun tetap terdengar indah dan romantis.

Pria kelahiran Sukabumi, 11 Mei 1962 ini menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Sanata Dharma, Yogyakarta. Sejak kecil, Jokpin sudah dikenal sangat hobi membaca. Beliau mulai gemar membaca puisi karya-karya Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohamad ketika berusia 15 tahun.

Jokpin semakin dikenal publik ketika melahirkan kumpulan puisi berjudul Celana (1999). Karya ini menggabungkan unsur humor, narasi, dan ironi yang berhasil menarik perhatian berbagai kalangan. Melalui kumpulan puisi ini Jokpin mendapatkan penghargaan Sastra Lontar pada 2011.

1. Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh.

2. Kupetik pipinya yang ranum, kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.

3. Sudah lama telepon genggam saya mengenggam tangan saya. Genggamannya lebih kuat dari genggaman tangan saya padanya.

4. hidup adalah pustaka cinta yang tak akan habis dibaca.

5. Aku ingin duduk membaca buku di atas kursi yang sandarannya dadamu dan kakinya kakimu.

6. Kau tergoda dan ingin lebih lama terpana ketika matanya mengerjap dan bulan muncrat di atas rambutnya yang hitam pekat.

7. Kau bahkan sudah tidak seperti dulu ketika aku berdarah-darah menuliskanmu. Dan aku agak curiga jangan-jangan kau (pura-pura) pangling dengan saya.

8. Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa selain sejumlah ralat dan catatan kaki yang aku tak tahu akan kutaruh atau kusisipkan di mana. Sebab kau sudah pintar membaca dan meralat dirimu sendiri.

Kata-kata Romantis Joko Pinurbo

9. Tengah malam pemulung kecil itu datang memungut barang-barang yang berserakan di lantai rumah: onggokan sepi, pecahan bulan, bangkai celana, bekas nasib, kepingan mimpi.

10. Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu.

11. Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!

13. Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

14. Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.

15. Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.

16. Kau tampak sempoyongan, tapi kau bilang: “Aku tidak mabuk.” Mungkin aku harus lebih sabar menemanimu.

17. Kereta sudah siap. Para pelayat berjejal di dalam gerbong sambil melambai-lambaikan bendera. “Perempuan, ikutlah bersama kami. Kita akan pergi menyambut revolusi.

18. Cinta seperti penyair berdarah dingin. Yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

19. Uang, berilah aku rumah yang murah saja, yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku,
yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.

20. Waktu itu tengah malam. Kau menangis. Tapi ranjang mendengarkan suaramu sebagai nyanyian.

Kata-kata Romantis Joko Pinurbo

21. Engkau tidak takut sekian lama tinggal sendirian? Engkau tidak pernah kesepian? Oh, tidak. Mungkin malah sepi yang takut dengan kesendirianku.

22. Sudah lama telepon genggam saya mengenggam tangan saya. Genggamannya lebih kuat dari genggaman tangan saya padanya.

23. Suatu saat kau akan jadi kenangan bagi tukang bencimu. Ia membencimu
dengan lebih untuk menunjukkan
bahwa ia mencintai dirinya sendiri dengan kurang.

24. Aku tak tahu apakah itu yang namanya cinta monyet. Sedikit cintanya, lebih banyak nyometnya, dan akhirnya hanya tinggal nyemotnya.”

25. Tubuhku kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri.

26. Tidur: alamat pulang paling pasti ketika kata-kata kehabisan isi dan tak tahu lagi
ke mana akan membawamu pergi.

27. Hatimu tempat terhangat untuk terbakar, tempat terindah untuk padam. –Joko Pinurbo

1. Pertama, cobalah untuk menyampaikan perasaan dengan tulus dan jujur. Kata-kata yang muncul dari hati akan terasa lebih otentik dan menyentuh hati pasangan.

2. Kedua, pilihlah kata-kata yang menggambarkan perasaan cinta dan kasih sayang secara spesifik. Misalnya, ungkapkan apa yang Anda kagumi dari pasangan atau bagaimana kehadirannya membuat hidup Anda lebih indah.

3. Selanjutnya, gunakan metafora atau analogi yang romantis untuk menggambarkan hubungan Anda. Misalnya, bandingkan cinta Anda dengan elemen alam atau objek yang indah untuk menciptakan gambaran yang lebih kuat dan mengesankan.

4. Keempat, jangan ragu untuk menggunakan humor dalam kata-kata romantis Anda. Sentuhan kecil humor dapat memberikan kesan yang ringan dan menyenangkan pada komunikasi cinta Anda.

5. Terakhir, sesuaikan kata-kata romantis Anda dengan situasi dan kepribadian pasangan Anda. Apakah dia lebih suka ekspresi yang sederhana dan santai atau kata-kata yang lebih berbunga-bunga dan puitis?

Dengan memperhatikan preferensi dan kepribadian pasangan, Anda dapat menciptakan kata-kata romantis yang lebih bermakna dan relevan untuk mereka.