
Kupedes BRI Tumbuh Pesat, Pelaku Usaha Mikro Indonesia Terus Berkembang
Kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Adapun salah satu pendorong pertumbuhan kredit per kuartal III-2023 karena terdorong produk komersial Kupedes.
Terkait hal ini, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa pascapandemi memperlihatkan bisnis di segmen mikro bergeliat kembali.
Hal ini terlihat dari kinerja produk kredit komersial BRI di segmen mikro yaitu Kupedes yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi.
merdeka.com
Adapun kredit segmen mikro BRI (bank only) hingga kuartal III-2023 mencapai Rp479,9 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh sekitar 10,9% years-on-years (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp432,6 triliun. Dari total kredit mikro pada kuartal III-2023 tersebut, nilai Kupedes BRI mencapai Rp201,4 triliun.
Kemudian pada periode tersebut komposisi pencairan kredit berdasarkan produk juga didominasi Kupedes dengan porsi hingga 60,1%.
Supari menambahkan, untuk bank yang fokusnya di UMKM dengan 83% portofolionya di UMKM, BRI berhasil menerapkan prinsip-prinsip risk management dengan baik dalam menyalurkan kredit.
Hal ini tercermin dari non performing loan BRI yang tercatat 3,14% (bank only), sedangkan untuk segmen mikro NPL pada kuartal III-2023 tercatat 2,41%.
"Kenapa kredit mikro masih tumbuh cukup bagus? Karena mikro ini jumlahnya jauh lebih banyak," katanya.
Dia menjabarkan data pemerintah, saat ini di Indonesia memiliki lebih kurang 64 juta UMKM.
Dari jumlah tersebut, 700.000 di antaranya merupakan segmen kecil, sedangkan segmen menengah kurang dari 100.000 pelaku usaha. Menurutnya, sisanya lebih dari 60 juta adalah pelaku usaha mikro.
Faisal melanjutkan, data yang lebih menarik adalah hanya sekitar 25% yang memiliki akses ke perbankan.
Sebagian besar merupakan pelaku usaha kecil dan menengah. Artinya, hanya segelintir usaha mikro yang telah mendapatkan akses pembiayaan dari industri perbankan.
Dengan demikian ruang bank untuk ekspansi di segmen tersebut masih sangat lebar. Hal itu belum lagi ditambah dengan para pelaku usaha yang naik kelas dari ultra mikro ke mikro.
"Sehingga wajar pertumbuhan kredit mikro masih positif dan semakin besar porsinya," kata Faisal.
"Karena kebanyakan dari mereka bergerak di bisnis kebutuhan sehari-haris, sehingga tidak pernah kehilangan pasar dan selalu haus modal," imbuhnya.
Hal itu terlihat pula dari kinerja kredit mikro di tataran industri. Bank Indonesia (BI) memaparkan, kredit UMKM tumbuh 8,2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.332,9 triliun.
Bila dirinci, segmen mikro tumbuh 25,7% yoy, kecil terkoreksi 1,3% yoy, dan menengah terkoreksi 5,3% yoy.
Sepanjang 2023, hingga September, segmen mikro bisa dikatakan merupakan motor pertumbuhan kredit UMKM. Pun rasionya sudah membesar dan mencapai 45,48%.
Sebagai perbandingan, per Desember 2022, rasio kredit mikro terhadap penyaluran dana ke UMKM sebesar 40,07%.
Kredit segmen mikro BRI (bank only) hingga kuartal III-2023 mencapai Rp479,9 triliun..
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaBank KB Bukopin berkomitmen mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSegmen UMKM menyumbang Rp1.015,5 triliun dari total kredit emiten bersandi BBRI tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI).
Baca SelengkapnyaDengan demikian, kebijakan tersebut akan membuat ekonomi semakin cepat pulih pascakrisis akibat pandemi.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki core business UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021.
Baca SelengkapnyaBank DKI membukukan laba sebesar Rp693,27 miliar pada periode yang sama.
Baca Selengkapnya