Potret Dapur Jadul Dedi Mulyadi, Bersih dan Asri Masaknya Masih Pakai Tungku Kayu Bakar
Begini panampakan dapur Dedi Mulyadi yang terbuat dari bambu dan masih masak menggunakan kayu bakar.

Dapur di rumah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadi sorotan publik karena penampilannya yang unik. Jauh dari kata modern, dapur Dedi Mulyadi justru lebih tampak seperti dapur kuno dan klasik namun berkelas.
Meski penampilan yang klasik dan dibangun menggunakan bambu, dapur milik eks bupati Purwakarta itu tidaklah kotor dan berantakan. Sebaliknya, dapur Dedi sangat bersih, dan asri, seperti dapur-dapur rumah masyarakat Sunda pada zaman dahulu.
Dapur unik Dedi Mulyadi itu terekam jelas dalam sebuah video yang diunggah oleh channel Purwanto Channel. Lantas, bagaimana penampakannya? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Penampakan Dapur Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi masih menjunjung tinggi keluhuran nenek moyang dengan tidak meninggalkan warisannya. Termasuk dapur.
Suasana dapurnya sangat asri, karena terbuat dari bambu yang beratapkan genteng klasik. Hal itu membuat penampilannya menjadi sangat unik. Selain itu, dapur yang terbuka juga membuat orang-orang masak di dalam menjadi lebih nyaman.
Satu hal yang menarik perhatian ialah adanya kayu bakar yang menumpuk di dapur tersebut. Menurut keterangan orang yang merekam video, sampai sekarang Dedi masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.
“Pak gubernur itu masaknya masih pakai kayu tuh lihat,” ucap perekam video.
Penggunaan kayu sebagai bahan bakar memasak di dapur Dedi bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukan karena kayu bakar di sekitar rumahnya masih sangat melimpah. Selain itu, masak dengan menggunakan kayu bakar juga memiliki cita rasa yang lebih lezat.
“Bapak pakai kayu karet ya. Kalau masaknya pakai kayu karet nasinya enak kan ya? Kayu karet kan ada getahnya jadi bagus, wangi,” ungkapnya.
Sindir Tidak Ketergantungan dengan Elpiji.

Memasak sehari-hari dengan menggunakan kayu salah satu cara sang Gubernur agar tidak ketergantungan dengan gas elpiji. Selain itu, kayu juga merupakan sumber daya alam yang masih sangat melimpah di kampungnya.
“Ini ketahanan energi ini karena kayunya banyak di sini. Tuh kan ke sananya hutan tuh, bukan hutan, kebun lah banyak kayu. Jadi nggak usah pakai gas,” lanjut perekam video.
Keseriusan Dedi Mulyadi dalam menggunakan kayu saat memasak juga disinggung saat ia berbicara di depan masyarakat. Pada momen yang sama di video tersebut, Dedi menyinggung tentang pentingnya kayu bakar agar tidak ketergantungan dengan elpiji.
“Gas hilang dari pangkalan sudah ribut, artinya bangsa kita itu lemah di kampung juga lemah, hilang elpiji kiamat tidak bisa untuk memasak sebab sudah kebiasaan padahal kalau di kampung mah kayu juga banyak,” ucap Dedi.
Dedi melanjutkan jika dia sampai sekarang masih bisa memasak tanpa menggunakan elpiji, melainkan hanya dengan kayu bakar. Sampai sekarang, menurut Dedi, masih banyak kayu bakar yang bisa dimanfaatkan di lingkungannya.
“Saya memberi contoh sampai sekarang aja masak pakai kayu, sebab kayu banyak tidak bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.
Menurut keterangan, hingga kini semua kegiatan masak memasak di dapur Dedi Mulyadi menggunakan kayu bakar. Dalam satu hari, mereka yang bekerja di dapur menghabiskan setengah karung nasi dan puluhan lauk untuk memasak.
