Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Jaga Pertumbuhan di Tengah Ancaman Resesi
Cara supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap meningkat yakni memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai katalis belanja produk dalam negeri.
Cara supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap meningkat yakni memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai katalis belanja produk dalam negeri.
Dia mengakui bahwa dampak yang terjadi akibat hal tersebut telah terlihat. Seperti ekonomi melambat akibat inflasi, serta beberapa negara melakukan pengetatan moneter, seperti Amerika Serikat menaikan 300 basis point (bp), kemudian Uni Eropa 125 bp, Indonesia 75 bp.
Ada sejumlah solusi yang dapat Anda terapkan untuk menyelamatkan bisnis saat resesi terjadi. Mengingat, wirausahawan sejati dapat membaca peluang bisnis baru meski di saat ekonomi lesu.
Fluktuasi ekonomi global menuntut masyarakat semakin bijak dalam mengelola keuangan. Pengalaman pandemi Covid-19 pada 2020, menjadi modal penting bagi individu untuk menata kembali cash flow.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering dan berulang kali menyebutkan ekonomi dunia akan gelap di 2023, bahkan sebanyak 28 negara meminta pertolongan kepada IMF untuk dibantu perekonomiannya. Untuk itu, Indonesia tidak boleh mengabaikan kemungkinan peningkatan risiko resesi.
Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita menilai kalau Indonesia bisa saja masuk menjadi salah satu 'pasien' IMF. Itu bisa terjadi jika Indonesia tak mampu memitigasi potensi resesi sejak dini.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengaku telah mendengar soal adanya 28 negara yang kini tengah menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya, itu jadi bukti bahwa situasi ekonomi global kini tengah dalam keadaan gelap.
CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon memperingatkan kemungkinan resesi dalam enam hingga sembilan bulan yang mengarahkan AS dan ekonomi global ke dalam resesi pada pertengahan tahun depan.
Tekanan ekonomi tersebut tidak hanya mengancam negara berkembang. Negara maju dengan kondisi ekonomi yang goyang pun tak luput dari ancaman ini.
Tahun depan, diproyeksikan dunia akan memasuki masa resesi. Masa di mana pertumbuhan ekonomi melambat. Presiden Jokowi pun meminta masyarakat untuk berhati-hati di 2023. Fenomena ini pun turut dikomentari oleh perusahaan modal ventura.
Presiden Joko Widodo menyebut sebanyak 28 negara saat ini antre untuk menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini menandakan banyak negara mengalami keterpurukan kondisi perekonomian, yang salah satunya akibat pandemi COVID-19.
Dimon menyebut hal tersebut dikarenakan oleh beberapa indikator, yakni inflasi yang tidak terkendali, suku bunga naik lebih dari yang diharapkan, efek pengetatan kuantitatif yang tidak diketahui dan peran Rusia dan Ukraina.
Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan memasuki resesi. Sebab, berdasarkan pengalaman, inflasi yang sudah tinggi akan sulit untuk kembali ke tingkat normal.
Federal Reserve AS (The Fed) telah menaikkan suku bunga terlalu cepat, dan risiko resesi akan sangat tinggi jika terus melakukannya.
Miliarder investor asal Amerika Serikat, Stanley Druckenmiller meragukan upaya The Fed untuk meredam inflasi dengan soft landing akan sulit dicapai. Dia pun meyakini resesi 2023 bakal terjadi.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai kondisi global yang demikian bisa memengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah bawah. Apalagi sekarang kondisi ekonomi mereka masih belum pulih sepenuhnya akibat dampak pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mengatakan, kondisi ekonomi global saat ini berpotensi membuat ekonomi negara-negara dunia terancam. Mengingat adanya lonjakan inflasi, respon kebijakan moneter, perlambatan ekonomi, konflik geopolitik, serta meluasnya stagflasi.
Banyak pakar ekonomi memprediksi dunia akan menghadapi resesi 2023 begitu pun dengan Indonesia. Dengan demikian penting bagi kita untuk mengetahui tips mengelola keuangan dengan baik sebagai bagian dari cara menghadapi resesi 2023.