Menko Airlangga Beberkan Tantangan Ekonomi ke Depan, dari Banjir Hingga Harga Pangan
Merdeka.com - International Monetary Fund atau IMF telah mempublikasi outlook pertumbuhan ekonomi update pada Oktober 2022. Di mana, ekonomi global diproyeksikan tumbuh 3,2 persen. Namun pada tahun 2023 akan turun di 2,7 persen. Sementara untuk inflasi di tahun 2022 diproyeksi mencapai 8,8 persen dan tahun 2023 di 6,5 persen.
Melihat data IMF tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengimbau semua pihak untuk berhati-hati terhadap ketidakpastian global saat ini.
"Dunia sedang menghadapi Covid-19 yang belum berakhir, konflik perang Rusia dan Ukraina, tantangan climate change beberapa negara menghadapi banjir termasuk di beberapa kota di Indonesia, komoditi price, dan inflasi atau harga-harga pangan yang masih menjadi beban perekonomian ke depan," ujar Airlangga dalam webinar Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global, Senin (17/10).
Dia mengakui bahwa dampak yang terjadi akibat hal tersebut telah terlihat. Seperti ekonomi melambat akibat inflasi, serta beberapa negara melakukan pengetatan moneter, seperti Amerika Serikat menaikan 300 basis point (bp), kemudian Uni Eropa 125 bp, Indonesia 75 bp.
"Inflasi Indonesia 5,95 persen dan ini Indonesia masih bisa lebih rendah dari pada negara lain. AS sudah 8 persen," terangnya.
Rendahnya inflasi Indonesia karena adanya kerja sama berbagai pihak, termasuk pihak swasta. Selain itu, Indonesia mampu tumbuh selama 3 kuartal pada tahun 2022 diatas 5 persen.
"Berharap di kuartal ketiga dan keempat kota bisa bisa menargetkan pertumbuhan di atas 5 persen sehingga secara yoy di akhir tahun kita targetkan 5,2 persen mudah-mudahan bisa tercapai," tutur dia.
Sisi Konsumsi dan Investasi
Indonesia cukup optimis karena dari sisi konsumsi dan investasi masih terlihat baik. Selai itu, daya beli masyarakat masih solid dengan indeks keyakinan konsumen dan penjualan eceran di bulan September tahun ini masih terjaga, dan PMI masih di level 53,7, angka tersebut tumbuh dua digit sejak juni 2022.
"Faktor eksternal terhadap transaksi berjalan dan neraca perdagangan juga masih surplus januari hingga Agustus, neraca perdagangan mencapai Rp35 miliar dengan komoditas utama yakni batu bara, kelapa swati dan nikel," tambahnya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai kebijakan, terutama untuk mendorong mobilitas masyarakat dan berbagi kebijakan fiskal yang berfungsi sebagai shock absorber stabilitas harga dengan adminise price, peningkatan sdm dengan berbagai program Prakerja, pengembangan umkm, menaikan kelaskan UMKM, pemerintah terus mendorong.
"Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan terutama untuk mewujudkan perekonomian agar tumbuh lebih cepat, oleh karena itu saya berharap dan menjaga seluruh para pelaku untuk mendukung kebijakan pemerintah dan pemerintah terus mendorong untuk meningkat kerjasama dengan pihak swasta terutama untuk membuat kebijakan yang berbasis kepada rules," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya