Joe Biden Soal Resesi AS: Itu Belum Terjadi
Merdeka.com - CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon memperingatkan kemungkinan resesi dalam enam hingga sembilan bulan yang mengarahkan AS dan ekonomi global ke dalam resesi pada pertengahan tahun depan.
Kekhawatiran datang karena Federal Reserve (The Fed) terus menaikkan suku bunga secara agresif dalam upaya untuk mengurangi inflasi. Pada bulan September, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar tiga perempat poin persentase itu adalah kenaikan ketiga berturut-turut The Fed.
Berbanding terbalik dengan kekhawatirannya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dirinya tidak percaya akan ada resesi dalam waktu dekat dan jika ada, dia memperkirakan itu akan menjadi penurunan ekonomi sedikit.
"Setiap enam bulan mereka mengatakan ini. Setiap enam bulan, mereka melihat ke bawah enam bulan ke depan dan mengatakan apa yang akan terjadi," ujar Biden dikutip dari CNBC, Rabu (12/10).
"Itu belum terjadi. Belum, Saya tidak berpikir akan ada resesi. Jika ya, itu akan menjadi resesi yang sangat kecil. Artinya, kita akan turun sedikit," lanjut Biden
Biden tidak sepenuhnya mengabaikan kemungkinan resesi tetapi kemungkinannya rendah. "Itu mungkin. Saya tidak mengantisipasinya," jelas dia.
Dia pun mengakui AS memiliki masalah nyata, tetapi undang-undang yang disahkan di bawah pemerintahannya seperti Undang-Undang Pengurangan Inflasi dengan menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang lebih baik daripada negara besar lainnya di dunia secara ekonomi dan politik.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaBiden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal
Baca SelengkapnyaSurvei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJutaan warga Gaza terancam kelaparan karena Israel melarang truk bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAgresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.
Baca Selengkapnya