VIDEO: Dampak Resesi Bagi Masyarakat Indonesia
Setelah kuartal II tahun 2020 ekonomi minus, kondisi kuartal III lagi-lagi diprediksi masih terkontraksi. Seberapa berat sebenarnya dampak resesi bagi kehidupan masyarakat?
Setelah kuartal II tahun 2020 ekonomi minus, kondisi kuartal III lagi-lagi diprediksi masih terkontraksi. Seberapa berat sebenarnya dampak resesi bagi kehidupan masyarakat?
Resesi, Jumlah Angka Kemiskinan Meningkat. Irjen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumiyati mengatakan Pengangguran dan juga angka kemiskinan diperkirakan akan naik cukup signifikan saat Indonesia masuk resesi.
Dia menegaskan bahwa para pengusaha sejatinya tidak khawatir dengan dampak resesi, namun lebih kepada pandemi Covid-19 itu sendiri jika terjadi secara berkepanjangan.
Pemerintah mengakui bahwa Indonesia telah mengalami resesi ekonomi. Resesi ekonomi ditandai dengan Pendapatan Domestik Bruto atau PDB yang minus selama dua kuartal berturut-turut. Kepala BKF, Febrio Kacaribu, mengklaim Indonesia sebenarnya telah terjadi perlambatan ekonomi sejak awal tahun ini.
Berkaca pada sejarah, Indonesia disebutnya pernah mengalami kontraksi ekonomi dalam pada kurun waktu 1997-1998. Tapi setelah itu, Febrio menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif positif.
Sri Mulyani memprediksi, pertumbuhan negatif kembali terjadi pada kuartal III tahun ini. Namun untuk kuartal IV, pemerintah akan berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi di 0 persen.
Indonesia Bersiap Alami Resesi Ekonomi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional akan menghadapi resesi pada kuartal III-2020. Perekonomian Indonesia diperkirakan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. Kondisi ini akan berdampak pada pelemahan daya beli hingga PHK.
Sarmuji menyarankan beberapa rekomendasi. Pertama, pemerintah harus memanfaatkan ekonomi global yang sudah mulai menunjukkan tanda perbaikan dengan mencermati pasar luar negeri dan komoditas apa yang bisa di suplay dari Indonesia.
Jika dibandingkan kuartal II-2020 memang terjadi perbaikan aktivitas ekonomi di masyarakat. Salah satunya kenaikan Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia di level 50,8 pada Agustus lalu.
Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 2,9 hingga minus 1,0 persen. Jika prediksi ini benar, maka dipastikan Indonesia masuk jurang resesi.
Pasar tenaga kerja telah stabil dan pembatasan perjalanan mulai dilonggarkan. Kini banyak orang yang berani keluar untuk berbelanja.
UMKM di masa pandemi ini tidak bisa berkutik. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dampak Covid-19 ke Indonesia sangat memukul sektor UMKM
IMF memperkirakan perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar tahun 1930-an.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyatakan, Indonesia kemungkinan besar akan mengalami resesi teknikal dengan prediksi pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif di kuartal III. Tidak hanya Indonesia, hampir seluruh negara mengalaminya.
Pemerintah sudah tidak memikirkan lagi apakah Indonesia mengalami resesi atau tidak resesi. Sebab, di tengah kondisi ketidakpastian ini banyak negara-negara lain yang juga mengalami resesi ekonomi.
Dampak nyata resesi ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat. Terlebih dia menilai kondisi tersebut sudah mulai terasa ketika pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II lalu.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didin S Damanhuri, menyoroti desain Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2021 yang dinilainya tidak jelas. Bahkan, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional bisa lanjut negatif hingga jatuh ke lubang resesi di tahun depan.
Sri Mulyani melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dibanding negara-negara lainnya yang mengalami kontraksi ekonomi hingga negatif 20 persen. Bahkan negara-negara tersebut sudah lebih dulu memasuki zona resesi dibandingkan dengan Indonesia.