Penjelasan Kemenkeu soal Indonesia Telah Alami Resesi Ekonomi
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyoroti kegaduhan isu yang menyatakan Indonesia akan terjerumus ke lubang resesi pada kuartal III-2020. Secara sederhana, resesi diartikannya melalui pengertian rule of thumb Julius Shiskin, yakni kontraksi produk domestik bruto (GDP) secara tahunan selama dua kuartal berturut-turut.
"Resesi ini kan kalau dipahami itu biasanya kita supaya gampang pakai rule of thumb, kalau dalam 2 kuartal berturut-turut negatif. Kenapa perlu rule of thumb, karena secara substansial resesi enggak segampang itu," jelas dia dalam sesi webinar, Jumat (25/9).
Dia menambahkan, definisi resesi secara substansial sebenarnya tidak sesimpel itu. Menurut dia, resesi merupakan proses perlambatan ekonomi secara keseluruhan.
Berkaca pada sejarah, Indonesia disebutnya pernah mengalami kontraksi ekonomi dalam pada kurun waktu 1997-1998. Tapi setelah itu, Febrio menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif positif.
Namun, Febrio berpendapat, perhitungan resesi di Indonesia masih lemah lantaran jarang memainkan data terkini. Sebagai perbandingan, dia mencontohkan Amerika Serikat.
"Tapi perekonomian kita beda dengan di negara maju. Kita sering ngikuti Amerika Serikat, karena data mereka bagus. Tiap bulan bisa keluar data pengangguran berapa, kita cuma 2 kali setahun. Jadi mereka bisa mengatakan reesesinya bulan berapa," tuturnya.
Terkoreksi Sejak Kuartal 1-2020
Oleh karenanya, Febrio menganggap pertumbuhan ekonomi nasional telah terkoreksi secara signifikan sejak kuartal I 2020. Meskipun pada saat itu masih tumbuh positif, namun kenaikannya di bawah tren tahunan yang sebesar 5 persen.
"Begitu ada pertumbuhan di bawah 5 persen, itu ada pertanyaan, itu ada perlambatan ekonomi. Lihat data kuartal I itu sudah di bawah 5 persen. Kuartal 2 itu dalam sekali. Kuartal III mungkin sekitar -2,9 sampai -1 persen. Itu pasti resesi," paparnya.
Atas dasar itu, Febrio mengklaim Indonesia sebenarnya telah terjadi perlambatan ekonomi sejak awal tahun ini. Oleh karenanya, dia berpendapat Indonesia bisa dikatakan telah resesi saat ini.
"Walaupun secara overall 2020 kita lihat ada di teritori negatif. Jadi memang kita kontraksi, alias resesi," ujar Febrio.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Jepang dan Inggris Jatuh ke Jurang Resesi, Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Bakal Tetap Tinggi
Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya