Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dunia Alami Resesi Hadapi Pandemi

Dunia Alami Resesi Hadapi Pandemi IHSG Turun Tajam. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Ekonomi puluhan negara ambruk seketika. Serangan pandemi Covid-19 seolah meluluhlantakkan dunia. Banyak negara resesi. Pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut. Pendapatan Domestik Buroto (PDB) mereka terkontraksi.

National Bureau of Economic Research (NBER) mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi. Biasanya berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran.

Inggris menjadi salah satu negara mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi. Tercatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus 20,4 persen, setelah sebelumnya di kuartal I-2020 minus 2,2 persen.

Selain Inggris, Australia juga sudah masuk jurang resesi. Ekonomi Negari Kanguru itu pada kuartal I-2020 minus 0,3 persen dan kuartal II-2020 minus 7 persen.

Di tengah ancaman resesi, China menjadi negara cukup beruntung. Ekonomi mereka sempat minus 6,8 persen pada kuartal I-2020. Kemudian tumbuh kembali positif 3,2 persen pada kuartal II-2020.

International Monetary Fund atau IMF memperkirakan perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar tahun 1930-an. Perekonomian dunia diproyeksi bakal mengalami kontraksi hingga 3 persen pada 2020.

OECD atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi meramal pertumbuhan ekonomi global tahun ini minus 6 hingga 7,6 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia yang minus 5,2 persen.

Berikut Data Negara Besar yang Terjerumus ke Jurang Resesi:

Amerika Paling Terpuruk

1. Amerika Serikat

Kuartal I-2020: -5 persenKuartal II-2020: -32,9 persen

Kondisi ini merupakan penurunan terburuk sepanjang sejarah. AS terjerumus dalam jurang resesi untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Bisnis yang berhenti akibat kebijakan lockdown memusnahkan pertumbuhan ekonomi yang telah dicetak selama bertahun-tahun.

2. Jerman

Kuartal I-2020: -2,2 persenKuartal II-2020: -10,1 persen

Penurunan ekonomi Jerman diakibatkan penurunan konsumsi rumah tangga, investasi bisnis dan ekspor.

3. Korea Selatan

Kuartal I-2020: -1,3 persenKuartal II-2020: -3,3 persen

Angka tersebut merupakan kontraksi paling tajam sejak kuartal pertama 1998. Kegiatan ekspor, yang menyumbang hampir 40 persen perekonomian adalah sektor yang paling besar menarik kemerosotan pertumbuhan.

4. Spanyol

Kuartal I-2020: -5,2 persenKuartal II-2020: -18,5 persen

Sektor belanja domestik jadi penyumbang utama kontraksi tersebut, ditambah lagi turunnya investasi dan nilai ekspor. Perekonomian Spanyol sempat tumbuh dalam 24 kuartal berturut-turut sampai akhirnya melambat pada Kuartal I-2020. Padahal, perekonomian Spanyol baru akan pulih dari krisis keuangan 2008.

5. Jepang

Kuartal I-2020: -0,6 persenKuartal II-2020: -7,8 persen

Kinerja perekonomian Jepang pada kuartal II-2020 merupakan yang terburuk sejak pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai aktivitas terhenti. Kontraksi ekonomi dialami Jepang meski negara tersebut tidak memberlakukan lockdown atau isolasi total.

infografis resesi akibat pandemi corona

Infografis Resesi Ekonomi Dunia Akibat Pandemi Corona ©2020 Merdeka.com

Ancaman Resesi di ASEAN

Negara ASEAN tak luput dari ancaman resesi ekonomi akibat pandemi. Penyebaran virus Covid-19 yang tak bisa dibendung membuat sebagian negara melakukan penguncian yang membuat aktivitas ekonomi berhenti. Terlebih di kuartal II-2020, di mana virus mulai tumbuh subur di ASEAN.

Satu per satu ekonomi negara ASEAN tumbang akibat pandemi. Negara sebesar Singapura bahkan sudah lebih dulu menyerah melawan virus corona. Ekonomi Singapura resmi memasuki jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi kuartal II mengalami kontraksi yang cukup dalam diangka minus 13,2 persen (yoy).

Bayang-bayang ini akan menghantui negara anggota ASEAN lainnya termasuk Indonesia yang juga akan mengalami nasib yang sama sebagai dampak pandemi Covid-19, yang telah menghancurkan berbagai aktivitas bisnis di berbagai negara belahan dunia.

Negara di ASEAN Alami Resesi Ekonomi

1. Singapura

Kuartal I-2020: -2,2 persenKuartal II-2020: -13,2 persen

Resesi Singapura dipicu kebijakan circuit breaker untuk mencegah penularan virus corona (covid-19) menyebabkan permintaan eskternal melemah di tengah perekonomian global yang juga loyo.

2. Malaysia

Kuartal I-2020: -2 persenKUartal II-2020: -16,5 persen

Penurunan ekonomi negeri jiran di kuartal II-2020 merupakan yang terdalam sejak krisis keuangan Asia tahun 1998. Pada saat itu, PDB anjlok setelah tumbuh 0,7 persen pada kuartal I-1998.

3. Filipina

Kuartal I-2020: -15,2 persenKuartal II-2020: -16,5 persen

Hal tersebut merupakan yang terburuk sejak pencatatan pertumbuhan ekonomi Filipina pertama kali dilakukan pada tahun 1981.

4. Thailand

Kuartal I-2020: -2 persenKuartal II-2020: -12,2 persen

Ekonomi Thailand mengalami tekanan besar, bahkan terparah sejak krisis keuangan 1998. Penurunan pariwisata asing memberikan tekanan besar pada Thailand karena pandemi corona.

Nasib Indonesia Kurang Beruntung

Kondisi ekonomi Indonesia saat ini juga kurang menguntungkan. Jurang resesi sudah di depan mata. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 tercatat -5,32 persen. Jika ekonomi tumbuh minus lagi di kuartal III-2020, maka dipastikan Indonesia resmi masuk jurang resesi.

Dengan melihat kondisi data perekonomian pada kuartal II-2020, sejumlah pihak memprediksi Indonesia akan memasuki zona resesi pada kuartal III-2020. Terlebih lagi, pertumbuhan ekonomi masih banyak dipengaruhi oleh peningkatan kasus positif virus corona yang kian meningkat setiap hari.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 berada pada kisaran 0 hingga -2 persen. Dengan pergeseran yang belum solid, bahkan dia memperkirakan keseluruhan outlook untuk 2020 pada kisaran -1,1 sampai dengan 0,2 persen.

"Indikator di bulan Juli kita memang melihat downside ternyata tetap menunjukkan suatu risiko yang nyata. Jadi untuk Kuartal ketiga kita outlooknya adalah antara 0 hingga negatif 2 persen. Kita lihat karena negatif 2 persen tadi pergeseran dari pergerakan yang belum terlihat, ini sangat sulit meskipun ada beberapa yang sudah positif," kata Sri Mulyani.

Dia mengatakan, kunci utama dalam menghadapi situasi ini adalah konsumsi dan investasi. Menurutnya, meskipun pemerintah sudah all out, namun jika kedua kunci tersebut masih negatif, maka akan sangat sulit mencapai zona netral.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya