Terungkap, Begini Strategi Pemerintah Jaga Pertumbuhan di Tengah Ancaman Resesi
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga. dia memprediksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2023 mencapai 5,3 persen.
Hal tersebut tentu harus dilakukan dengan cara yang baik, sehingga pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut akan tetap tinggi di tengah ketidakpastian global serta resesi yang mengancam dunia pada tahun depan.
"Apakah kemudian berarti pertumbuhan ekonomi indonesia akan terkena imbas? Kita ekspektasi ini tahun yang akan dagang di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ada di sekitar angka di 5,3 persen,” ujar Suahasil dalam webinar 'Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global', Senin (17/10).
Cara supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap meningkat yakni memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai katalis belanja produk dalam negeri.
"Kita akan menggunakan APBN dan mengarahkan APBN betul-betul untuk belanja produksi dalam negeri ini harus kita dorong. Tidak kurang Rp747 triliun belanja APBN dan APBD yang dapat digunakan untuk produk-produk dalam negeri, belanja modal, barang juga termasuk bantuan-bantuan belanja sosial,” jelas dia.
Lebih lanjut, sumber optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kepada Usaha Mikro Kecil Menengah. UMKM diharapkan akan melanjutkan geliat pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia.
"Sumber optimis kita UMKM, usaha mikro, yang melanjutkan geliat pertumbuhan ekonomi di negeri kita," tutupnya.
Tantangan Ekonomi ke Depan
International Monetary Fund atau IMF telah mempublikasi outlook pertumbuhan ekonomi update pada Oktober 2022. Di mana, ekonomi global diproyeksikan tumbuh 3,2 persen. Namun pada tahun 2023 akan turun di 2,7 persen. Sementara untuk inflasi di tahun 2022 diproyeksi mencapai 8,8 persen dan tahun 2023 di 6,5 persen.
Melihat data IMF tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengimbau semua pihak untuk berhati-hati terhadap ketidakpastian global saat ini.
"Dunia sedang menghadapi Covid-19 yang belum berakhir, konflik perang Rusia dan Ukraina, tantangan climate change beberapa negara menghadapi banjir termasuk di beberapa kota di Indonesia, komoditi price, dan inflasi atau harga-harga pangan yang masih menjadi beban perekonomian ke depan," ujar Airlangga dalam webinar Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global, Senin (17/10).
Dia mengakui bahwa dampak yang terjadi akibat hal tersebut telah terlihat. Seperti ekonomi melambat akibat inflasi, serta beberapa negara melakukan pengetatan moneter, seperti Amerika Serikat menaikan 300 basis point (bp), kemudian Uni Eropa 125 bp, Indonesia 75 bp.
"Inflasi Indonesia 5,95 persen dan ini Indonesia masih bisa lebih rendah dari pada negara lain. AS sudah 8 persen," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaLokasi ini merupakan kampanye yang kedelapan sejak dimulainya Kampanye Akbar, pada 21 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca Selengkapnya