Sri Mulyani: Banyak Negara Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut dalam 4 bulan ke depan sebagian besar negara-negara dunia akan menghadapi tekanan ekonomi yang besar. Pemicunya beban utang yang tinggi, lemahnya fundamental makro ekonomi dan stabilitas politik global.
"Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan," kata Sri Mulyani di Washington DC, Amerika Serikat dalam akun instagramnya @smindrawati, dikutip Selasa (11/10).
Tekanan ekonomi tersebut tidak hanya mengancam negara berkembang. Negara maju dengan kondisi ekonomi yang goyang pun tak luput dari ancaman ini.
Dalam kunjungan kerjanya ke Washington DC, Sri Mulyani bertemu dengan Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva. Pada pertemuan tersebut keduanya mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global. Termasuk ancaman ekonomi yang bakal dihadapi negara-negara dunia dalam waktu dekat.
"Kali ini kami mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja," tulis Ani, sapaannya.
Keduanya pun sepakat menghadapi kondisi global sekarang dengan membuat mekanisme keuangan untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi ketika resesi. Tujuannya untuk membuat bantalan (buffer) bagi negara-negara yang kesulitan menghadapi kondisi yang penuh dengan ketidakpastian.
Agar, negara-negara tidak masuk dalam jurang krisis maupun resesi ekonomi yang dalam. Mekanisme tersebut harus bisa diterima negara berkembang maupun negara maju.
"Untuk menghadapi kondisi global saat ini, saya dan Kristalina sependapat bahwa perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi ini benar-benar berlanjut," tuturnya.
Apresisasi Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Ani mengungkapkan, Kristalina memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia. Sebab, Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ditengah geopolitik global yang menyebabkan ketidakpastian yang tinggi.
"Karenanya Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi dunia yang berat. #Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy!," ungkapnya.
Kepada Kristalina, Sri Mulyani menyatakan Pemerintah Indonesia akan ikut turun tangan dalam merancang mekanisme mitigasi ancaman resesi Global. Termasuk juga merumuskan langkah konkret yang perlu diambil untuk menghadapi risiko multi krisis yang sudah di depan mata.
"Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya