Mengenal Perubahan Hasrat Seksual Seiring Usia: Fakta, Pengaruh Hormon, dan Solusi
Perubahan hasrat seksual seiring usia adalah hal alami yang dipengaruhi faktor biologis dan psikologis. Ketahui fakta, pengaruh hormon, dan cara mengatasinya.

Hasrat seksual adalah bagian penting dari kehidupan manusia, namun seringkali mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan ini adalah fenomena alami yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon hingga kondisi psikologis dan sosial. Memahami perubahan ini dapat membantu individu dan pasangan untuk tetap menikmati kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan.
Perubahan hasrat seksual seiring bertambahnya usia adalah hal yang normal dan dialami oleh banyak orang. Tidak ada pola tunggal yang berlaku untuk semua orang, karena pengalaman setiap individu berbeda. Namun, ada beberapa tren umum yang dapat diamati. Penting untuk diingat bahwa perubahan ini tidak selalu berarti akhir dari kehidupan seksual yang aktif dan memuaskan.
Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi perubahan hasrat seksual seiring usia? Bagaimana cara mengatasinya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Faktor Biologis yang Memengaruhi Hasrat Seksual
Salah satu faktor utama yang memengaruhi hasrat seksual adalah perubahan hormon. Pada wanita, penurunan kadar estrogen selama menopause dapat menyebabkanMiss V menjadi kering, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengurangi gairah seksual. Pada pria, penurunan kadar testosteron seiring bertambahnya usia dapat mengurangi libido dan kemampuan ereksi.
Dilansir dari WebMD, menurut Nayana Ambardekar, MD, penurunan hormon ini bertahap dan tidak selalu menyebabkan hilangnya gairah seksual sepenuhnya. "Anda memerlukan sejumlah testosteron untuk terangsang, tetapi tidak jelas berapa banyak. Ini mungkin berbeda dari orang ke orang. Dan meskipun benar kadar Anda menurun seiring bertambahnya usia, para ilmuwan tidak tahu pasti bagaimana hal ini memengaruhi dorongan seks," katanya.
Selain perubahan hormon, kondisi kesehatan juga dapat memengaruhi hasrat seksual. Berbagai kondisi kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan saraf, dan beberapa jenis kanker, dapat memengaruhi gairah seksual. Obat-obatan tertentu, terutama antidepresan, juga dapat menyebabkan penurunan libido sebagai efek samping.
Faktor Psikologis dan Sosial dalam Perubahan Hasrat Seksual
Selain faktor biologis, faktor psikologis dan sosial juga memainkan peran penting dalam perubahan hasrat seksual. Stres, kecemasan, dan depresi adalah faktor signifikan yang dapat menurunkan gairah seksual pada pria dan wanita. Tekanan hidup, masalah hubungan, dan masalah pekerjaan dapat memengaruhi libido.
Kepercayaan diri juga memainkan peran penting dalam gairah seksual. Perubahan fisik yang terkait dengan penuaan, seperti kenaikan berat badan, perubahan bentuk tubuh, dan penurunan kebugaran, dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang, yang pada gilirannya dapat mengurangi gairah seksual.
Kualitas hubungan dengan pasangan juga sangat berpengaruh pada gairah seksual. Komunikasi yang buruk, konflik yang tidak terselesaikan, dan kurangnya keintiman emosional dapat menyebabkan penurunan libido. Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan tentang kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Usia dan Tahapan Kehidupan Memengaruhi Gairah Seksual
Usia dan tahapan kehidupan juga dapat memengaruhi hasrat seksual. Misalnya, masa kehamilan, menyusui, dan pasca persalinan pada wanita dapat memengaruhi libido. Pada pria, stres akibat pekerjaan dan tanggung jawab keluarga juga dapat memengaruhi hasrat seksual.
Namun, penting untuk diingat bahwa usia bukanlah penghalang untuk menikmati kehidupan seksual yang aktif dan memuaskan. Banyak pasangan tetap menikmati kehidupan seksual yang aktif dan memuaskan di usia lanjut. Komunikasi terbuka dengan pasangan, pemahaman tentang perubahan tubuh, dan mencari solusi untuk mengatasi masalah fisik atau psikologis yang mungkin terjadi sangat penting untuk menjaga gairah seksual di semua tahapan usia.
Menurut sebuah studi, wanita berusia antara 27 dan 45 tahun memiliki fantasi seksual yang lebih sering dan lebih intens dibandingkan wanita yang lebih muda atau lebih tua. Mereka juga lebih sering berhubungan seks dan lebih mungkin untuk melakukannya lebih cepat dalam suatu hubungan.
Cara Mengatasi Penurunan Gairah Seksual
Jika Anda mengalami penurunan gairah seksual yang signifikan dan mengganggu kehidupan Anda, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda. Bicaralah jujur tentang perasaan dan kekhawatiran Anda, dan cari solusi bersama.
Gaya hidup sehat juga dapat membantu meningkatkan gairah seksual. Olahraga teratur, pola makan sehat, tidur cukup, dan menghindari alkohol dan rokok dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan memengaruhi libido. Mengatasi stres juga penting. Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau terapi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan gairah seksual.
Jika penurunan gairah seksual disebabkan oleh kondisi medis atau efek samping obat, dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai. Terapis seksual juga dapat memberikan panduan dan dukungan untuk mengatasi masalah seksual dan meningkatkan kepuasan seksual.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika Anda khawatir tentang perubahan hasrat seksual Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab penurunan gairah seksual Anda dan merekomendasikan perawatan yang sesuai. Perubahan hasrat seksual bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.
Dokter mungkin meresepkan hormon yang dapat meningkatkan dorongan seks secara keseluruhan (estrogen untuk wanita, testosteron untuk pria), atau obat yang meningkatkan gairah seksual: sildenafil (Viagra) dan tadalafil (Cialis) untuk pria, dan bremelanotide (Vyleesi) dan flibanserin (Addyi) untuk wanita.
Intinya, perubahan hasrat seksual seiring usia adalah hal yang normal dan wajar. Namun, jika penurunan gairah seksual signifikan dan mengganggu kehidupan, penting untuk mencari bantuan profesional medis atau terapi untuk mengatasi masalah yang mendasarinya. Dengan komunikasi yang baik, gaya hidup sehat, dan dukungan yang tepat, kehidupan seksual yang memuaskan dapat dinikmati di semua tahapan usia.