Ketahui Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung atau IVF Sesuai Usia Seseorang
Peluang keberhasilan bayi tabung bisa semakin menurun ketika dilakukan di usia lebih tua.
Bayi tabung, atau yang lebih dikenal sebagai In Vitro Fertilization (IVF), telah menjadi harapan bagi banyak pasangan yang ingin membangun keluarga. Namun, keberhasilan prosedur ini tidak seragam dan sangat bergantung pada berbagai faktor, terutama usia. Memahami tingkat keberhasilan IVF berdasarkan usia adalah langkah awal yang penting bagi mereka yang mempertimbangkan prosedur ini.
Untuk memahami tingkat keberhasilan IVF, kita harus memahami prosesnya terlebih dahulu. Dr. Natalie Crawford, seorang dokter spesialis kesuburan dan salah satu pendiri Fora Fertility di Austin, Texas, menjelaskan bahwa IVF dimulai dengan stimulasi ovarium menggunakan suntikan hormon.
-
Usia berapa peluang hamil paling tinggi? Pada awal usia 20-an, peluang untuk hamil berada pada puncaknya.
-
Siapa yang menemukan usia ideal melahirkan? Profesor asisten di Universitas Semmelweis, Boglarka Petho, menjelaskan, 'Kami menemukan bahwa antara usia 23 hingga 32 dapat menjadi usia ideal untuk melahirkan.'
-
Bagaimana menghitung usia kehamilan secara manual? Menghitung usia kehamilan secara manual merupakan metode yang cukup sederhana. Cara ini mengandalkan HPHT sebagai acuan, meskipun tidak dapat memberikan tanggal pasti kelahiran bayi. Secara umum, usia kehamilan dihitung berdasarkan 'usia pasca-menstruasi,' yang berarti perhitungan dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir (HPHT). Hari tersebut dihitung sebagai hari pertama dari usia kehamilan, meskipun pembuahan sebenarnya mungkin terjadi beberapa hari setelahnya. 'Dalam praktiknya, kami menghitung usia kehamilan dari HPHT karena sulit menentukan tanggal pasti ovulasi atau pembuahan,' ungkap seorang dokter kandungan di Klinik Hiro.
-
Bagaimana peluang hamil di usia 20-an? Orang-orang dalam kelompok usia ini memiliki sekitar 25 persen peluang untuk hamil dalam satu siklus menstruasi, dan kebanyakan orang yang sehat dan mencoba untuk hamil akan berhasil dalam waktu satu tahun.
-
Siapa yang memiliki peluang hamil tinggi di usia 20-an? Dr. Alan Copperman, direktur Reproductive Medicine Associates of New York, menyatakan bahwa ketika seseorang berusia 21 tahun, 90 persen dari telurnya berada dalam kondisi normal secara kromosom, yang meningkatkan peluang untuk mengandung bayi yang sehat.
-
Bagaimana cara mengukur pertumbuhan anak? Dokter anak Anda harus memantau pertumbuhan jangka panjang mereka selama pemeriksaan rutin untuk memastikan mereka mengikuti kurva pertumbuhan yang serupa dengan teman sebaya mereka.
"Selama proses ini, kami merangsang pertumbuhan beberapa sel telur dalam tubuh dengan suntikan hormon," jelasnya dilansir dari Today.
"Setelah sel telur mencapai ukuran matang, prosedur dilakukan di bawah anestesi di mana sel telur diekstraksi dari tubuh melalui prosedur aspirasi jarum," sambungnya.
Tahap awal ini memakan waktu sekitar dua minggu, melibatkan kunjungan rutin untuk pemantauan ultrasonografi dan tes darah. Sel telur yang telah diekstraksi kemudian dikombinasikan dengan sperma di laboratorium, yang dikenal sebagai proses fertilisasi.
"Sel telur yang berhasil dibuahi menjadi embrio, dan embrio ini kemudian berkembang di kultur laboratorium selama 5-6 hari hingga mencapai tahap blastokista, yaitu tahap normal untuk implantasi embrio," tambah Crawford. Di tahap ini, embrio dapat dipindahkan ke dalam rahim, dibekukan, atau diuji secara genetik.
Tingkat Keberhasilan IVF Berdasarkan Usia
Tingkat keberhasilan IVF, yang diukur dengan jumlah kelahiran hidup, sangat dipengaruhi oleh usia, terutama usia sel telur.
Menurut Dr. Crawford, "Abnormalitas genetik ... meningkat seiring bertambahnya usia — dan ini adalah alasan utama peningkatan keguguran serta penurunan tingkat kehamilan seiring bertambahnya usia ibu."
Namun, dengan pengujian genetik pre-implantasi untuk mendeteksi aneuploidi (kelainan genetik), tingkat keberhasilan dapat mencapai sekitar 60-65% per embrio yang secara genetik normal.
Data dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART) menunjukkan bahwa wanita di bawah usia 35 memiliki tingkat keberhasilan 51% untuk kelahiran hidup menggunakan sel telur mereka sendiri untuk satu anak. Bagi wanita berusia 35-37 tahun, tingkat keberhasilan menurun menjadi 38,3%. Pada usia 38-40 tahun, persentase tersebut turun menjadi 25,1%, dan untuk usia 41-42 tahun, angka ini menjadi 12,7%. Bagi wanita di atas 42 tahun, tingkat keberhasilan IVF untuk kelahiran tunggal hanya sebesar 4,1% menggunakan sel telur mereka sendiri.
"Pada akhirnya, faktor yang paling mempengaruhi hasil adalah usia ibu, jadi memulai lebih awal akan lebih baik jika IVF diperlukan," kata Crawford. Pernyataan ini menekankan pentingnya bertindak cepat bagi mereka yang mempertimbangkan opsi IVF.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Keberhasilan IVF
Selain usia, cadangan ovarium juga memainkan peran penting.
"Setiap individu memiliki jumlah sel telur yang berbeda — ini adalah kuantitas sel telur — berapa banyak yang bisa kami dapatkan dalam satu bulan dengan IVF, semakin banyak sel telur, semakin tinggi peluang keberhasilan," jelas Crawford. Selain itu, kebiasaan hidup seperti merokok juga dapat menurunkan tingkat keberhasilan IVF.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, Crawford menyarankan agar individu jujur tentang tujuan keluarga mereka dengan dokter.
"Perilaku sehat — tidak merokok rokok atau ganja, membatasi alkohol, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, membatasi makanan olahan, mendapatkan tidur minimal tujuh jam setiap malam, dan teknik pengurangan stres — adalah hal-hal yang dapat memperbaiki hasil," tambahnya.
Memahami tingkat keberhasilan IVF sesuai dengan usia seseorang sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat terkait prosedur ini. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, cadangan ovarium, dan gaya hidup, calon orang tua dapat meningkatkan peluang keberhasilan IVF dan mewujudkan impian mereka untuk memiliki anak.