Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Mulyadi menyoroti pembangunan Masjid Agung Nurut Taqwa yang terletak di kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Terlebih, dia melihat ada kejanggalan dari proses pembangunan masjid yang digagas oleh ayahnya HM Syurdi tersebut.

Mulyadi melihat, pembangunan masjid tersebut sangat mengecawakan. Apalagi apabila dilihat dari kualitas pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Bogor.

"Sebagai mantan ketua DKM Masjid Agung Nurut Taqwa Jonggol, sekaligus putra almarhum HM Syurdi, penggagas pembangunan masjid tersebut, saya meminta ada audit menyeluruh jika perlu audit investigasi terhadap pembangunan revitalisasi masjid tersebut," jelas Mulyadi kepada merdeka.com, Senin (29/4).

Mulyadi curiga dengan tata kelola APBD Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Ade Yasin saat ini. Sebab, dia menemukan banyak sejumlah pembangunan yang mangkrak, khususnya di tempat kelahirannya di Jonggol.

"Contoh lain pembangunan gedung olahraga Jonggol sampai hari ini masih terbengkalai," terang dia.

Dewan Penasihat DPD Gerindra Jabar ini mengaku sudah melaporkan masalah ini ke KPK. Sebab, anggaran yang ditetapkan untuk membangun sarana olahraga itu tak main-main besar.

"Saya selaku masyarakat sudah menyampaikan masalah ini langsung ke KPK juga, karena anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 4,8 miliar, sudah menjadi area kerja KPK," tegas Mulyadi.

Dia sebagai warga Kabupaten Bogor tak ingin melihat anggaran milik warga Bogor tidak dikelola dengan baik. Terlebih, APBD kabupaten Bogor mencapai kurang lebih Rp 6 triliun. Dia ingin anggaran itu dikelola demi kesejahteraan warga Bogor.

"Bahkan indikasi adanya penggunaan APBD dengan cara pengkondisian setiap pelaksana sudah lama tercium sangat kuat, saya sedang kumpulkan bukti untuk memperkuat materi penyimpangan yang akan disampaikan ke KPK, bahwa APBD Kabupaten Bogor disinyalir banyak penyimpangan," tutup dia.

Terkait hal tersebut, Bupati Bogor Ade Yasin hingga kini belum memberikan respons. Pesan WhatsApp yang dikirim oleh merdeka.com, belum dibalas.