Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno bertemu alumni SMA Pengudi Luhur (PL) di Sinou Kaffee, Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu, (13/2). Sandi beralasan pertemuan ini bukan deklarasi Pilpres.

"Saya sampaikan bahwa ini bukan deklarasi, jadi ini bukan dukung-mendukung. Tapi saya sampaikan bahwa PL itu adalah bagian daripada almamater saya yang sangat saya banggakan. Saya tidak ingin terpecah belah," kata Sandi di lokasi.

Sandiaga tak masalah bila sebelumnya ada alumni PL Bersatu yang dikomandoi Rosan Roeslani, memberikan dukungan untuk Capres Petahana Joko Widodo atau Jokowi.

"Bagi yang sudah mendukung Pak Presiden yang kemarin diorganisasikan oleh sahabat saya, pak Rosan, Ya silakan. Kita di sini justru konsepnya #AnakPLDukungAnakPL ini adalah memberi masukan," ucap Sandi.

Pada pertemuan PL kali ini, Sandiaga juga menyempatkan diri berdiskusi topik debat kedua Pilpres soal pangan, energi, lingkungan hidup, infrastruktur serta tema debat selanjutnya.

"Masukkannya tadi sudah ada beberapa masukannya dan topik debat berikutnya, dan saya sampaikan bahwa kita jangan terpecah belah, jangan terjebak dalam aksi saling mendorong deklarasi dan memecah-belah alumni kita itu yang pertama," imbuhnya.

"Saya nggak mau ada teriakan huu atau menyoraki, terhadap bapak presiden yang sangat kita hormati, maupun tim yang di sana yang lulusan PL, dan kemarin yang hadir di acara di sana. Jadi di sini dikemas acaranya saling mendukung, siapapun itu," pesan Sandi.

Sandi juga membantah pertemuan alumni PL ini difasilitasi oleh Badan Pemenangan Nasional. Dia mengatakan acara ini sukarela diadakan para alumni yang salah satu ketua panitianya adalah Frans Mohede. Dikemas dalam kesederhanaan.

"Karena kita tahu dalam keadaan sekarang, kita tidak boleh bermewah mewah, apa saja yang bisa di sumbangkan untuk anak PL, anak PL itu kan semua sudah bintang tiga, Jenderal sudah Pak Suryo Prabowo, Gubernur BI sudah, menteri-menteri sudah banyak sekali duta besar juga sudah. Kita harus betul-betul terus mewarnai proses pembangunan di Indonesia. Karena itu bagian daripada komitmen kita," tuturnya.

Menurutnya lulusan PL tidak terlalu banyak untuk kontribusi suara di Pilpres 2019. Namun, para Alumni PL adalah orang orang pintar yang bisa berpengaruh untuk pengambilan kebijakan pemerintah.

"Makanya saya tidak bilang bukan besar-besaran dukungan dari segi jumlah suara, tapi pemikiran, gagasan apa sih yang teman-teman PL ini ingin sumbangkan untuk Indonesia? ya kalau saya yang dapat amanah, kalau misalnya bukan amanahnya ini ke saya, PL juga harus terus eksis untuk memberikan gagasan-gagasan yang lebih baik," ucapnya.

Sebelumnya, Capres petahana Joko Widodo ( Jokowi) mendapat dukungan dari alumni Pangudi Luhur (PL). Deklarasi alumni yang tergabung dalam Forum Pangudi Luhur (FPL) ini digelar di Energy Building SCBD, Jakarta, Rabu (6/2) malam.

Jokowi mengaku kaget menerima dukungan dari alumni PL. PL diketahui almamater pesaing Jokowi di Pilpres 2019, Cawapres Sandiaga Uno.

"Malam hari ini saya betul-betul kaget menerima dukungan dari anak-anak PL, alumni-alumni PL. Kagetnya bukan apa-apa sebenarnya, tadi mau saya tanyakan kok yang didukung saya?" ujarnya saat memberikan sambutan.

"Tapi tadi kan sudah dijawab pak Rosan (Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Rosan Roeslani) jadi saya tidak jadi menanyakan lagi," imbuhnya.