Sebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Helikopter yang membawa lima penumpang jatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Sebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk. Firasat itu disampaikan kru tersebut kepada saksi mata I Wayan Agus Sudiantara (30). Sudiantara atau yang akrab disapa Tumpling sempat menolong Oki dan membawanya ke Rumah Sakit Bali Jimbaran.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Oki mengaku memiliki fisarat sebelum ikut dalam penerbangan helikopter Bell 505 milik PT. Indo Aviasi Perkasa dengan identitas PK-WSP itu.
"Selama di perjalanan (ke Rumah Sakit) sempat cerita dengan pegawai heli itu, awal mulanya sudah punya firasat untuk tidak terbang, mungkin dipaksa terbang (secara pribadi pegawai) terus terjadi musibah," ujarnya kepada awak media, Sabtu (20/7) dini hari. Selain merasakan firasat buruk, Oki sempat menghubungi keluarganya di kampung halaman. Saat itu, Oki sempat enggan ikut dalam penerbangan helikopter Bell 505.
“Awalnya dia sudah nggak mau terbang katanya, terus dia telepon keluarga di kampungnya. Dia punya feeling lebih baik kalau dalam hati bilang nggak mau (terbang)," cerita Tumpling.
Kru helikopter bernama Oki ini mengalami luka-luka akibat peristiwa jatuhnya helikopter tersebut. Saat dilarikan ke rumah sakit, dia terus meringis kesakitan. "Iya dia meringis kesakitan. Dia syok juga,” ucap Tumpling.
Tumpling juga menyampaikan, sebelum mengantar Oki menuju Rumah Sakit Bali Jimbaran dirinya sempat mengantarkan korban ke kantornya di Bali Heli Tour yang berada di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kuta Selatan, Badung. "Sempat saya antar ke officenya di Bali Heli tour di GWK, sempat saya antar ke sana biar ada tanggung jawab dari perusahaan. Habis itu saya antar ke Rumah Sakit Bali Jimbaran," ujarnya. Sebelumnya, Kepala Dusun (Kasus) Banjar Suluban I Wayan Suartana mengatakan, bahwa helikopter tersebut membawa lima penumpang bersama kopilot-nya.
"Iya betul (helikopter jatuh). Korban helikopter ada lima penumpang bersama kopilot-nya kalau tidak salah, warga negara Indonesia dua orang sama kopilot-nya, orang Indonesia, dan tamu asing ada tiga orang," kata Suartana, saat dihubungi Jumat (19/7). Sementara, korban yang mengalami luka parah ada dua orang dan sudah dilarikan ke rumah sakit. “Yang luka parah tamu asing satu orang laki-laki, dan warga negara Indonesia satu orang," ujarnya.
Helikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Khusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Sebelum terjatuh, helikopter tersebut terbang rendah di atas rumah warga.
Basarnas Bali mengevakuasi lima orang korban dari helikopter berkode PKWSP yang jatuh di Pecatu Bali
Helikopter jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung
Keduanya menaiki helikopter dan melihat langsung situasi Pelabuhan Merak melalui pantauan udara.
Helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.
Atang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.
Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
Keduanya telah dievakuasi dengan helikopter ke Timika
Pemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.