Apa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi
Polisi belum melakukan gelar perkara pada kasus ini.
Polisi belum melakukan gelar perkara pada kasus ini.
Penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut kasus pelecehan seksual terhadap pegawai kampus Universitas Pancasila (UP) yang diduga dilakukan Rektor ETH (72). Sekretaris kampus akan diperiksa pada 25 Maret mendatang.
"Kemaren udah di (panggil), tanggal 25 mau dateng," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (15/3).
Dirkrimum enggan membeberkan siapa sosok sekretaris yang akan dimintai keterangan oleh penyidik tersebut. Ia hanya menyebut kasus dugaan pelecehan tersebut masih akan terus diselidiki.
Meski memastikan kasus terus diusut, belum diketahui kapan dilakukan gelar perkara. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan korban pelecehan ETH yakni RZ dan DF.
"Rektor UP masih pemeriksaan. Masih nunggu pemeriksaan psikologi aja," jelas Dirkrimum
Sekadar informasi, kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Diceritakan oleh salah satu korban inisial RZ, dugaan pelecehan seksual terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor.
RZ sedang diberi tugas oleh oknum rektor, namun saat tengah mengerjakan oknum rektor malah melakukan tindakan pelecehan seksual.
Kejadian itu membuat korban trauma. Lebih parahnya, lagi korban langsung dimutasi ke tempat lain setelah kejadian itu.
Hal serupa juga dialami oleh karyawan honorer inisial DF.
Namun, usai menerima tindakan tak senonoh dari rektor tersebut, DF memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri.
Belasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.
Baca SelengkapnyaSetelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaAde Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Prof Edie Toet Hendratno (ETH) merasa dirugikan setelah dicopot dari jabatannya.
Baca Selengkapnya