Tertulis dalam Naskah Sunda Kuno, Deretan Tanaman Ini Jadi Obat Andalan Berbagai Penyakit

Khasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh

Khasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh.

Tertulis dalam Naskah Sunda Kuno, Deretan Tanaman Ini Jadi Obat Andalan Berbagai Penyakit

Sebelum munculnya pengobatan modern, masyarakat Indonesia telah menggunakan tanaman di sekitarnya untuk menyembuhkan penyakit. Mereka kemudian meracik ramuan jamu dengan macam-macam tumbuhan, sesuai kebutuhan tubuhnya.

Menariknya, di antara ragam tumbuhan herbal tersebut terdapat tanaman rempah yang mudah ditemui di sekitar kita. Khasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh. Dalam naskah Sunda kuno dikatakan jika orang-orang zaman dahulu bisa mengalami kesembuhan dari suatu penyakit, setelah mengonsumsi racikan-racikan tanaman tradisional. Sampai sekarang, pengobatan semacam ini masih dipercaya turun temurun, karena manfaatnya bisa dirasakan langsung di tubuh. Kira-kira tanaman apa saja itu? Simak informasi selengkapnya.

Cara orang Sunda sehat

Mengutip laman Universitas Padjajaran [Unpad], terdapat banyak naskah Sunda kuno yang menjelaskan cara pengobatan dan menjaga kesehatan dari masyarakat di zaman dahulu. Salah satu naskah di antaranya adalah Kropak 421 Mantera Aji Cakra, yang terbit pada abad XVI M. Di sana disebutkan bahwa masyarakat Sunda menggunakan mantra penangkal dan mantra pengobatan atau darmapulih, yang diperkuat melalui naskah Kropak 409 ‘Soeloek Kidoengan Tetoelak Bilahi’ Ini semakin memperkuat kalau masyarakat di zaman dahulu, termasuk orang Sunda benar-benar memanfaatkan keragaman tumbuhan yang diberikan oleh alam sebagai penjaga kebugaran.

Kunyit sampai kunir jadi andalan

Disampaikan Dosen Departemen Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Elis Suryani Nani Sumarlina, beberapa jenis tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat Sunda di zaman dahulu adalah jenis kunyit, temulawak, serta kunir. Dalam naskah pengobatan pegon, terungkap jika tumbuhan jahe-jahean ini memiliki segudang manfaat yang banyak bagi tubuh. Dia mencontohkan tanaman temulawak yang mengandung minyak atsiri ternyata sangat bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meringankan demam, diare bahkan mengobati scabies.

Kemudian, temulawak juga bermanfaat untuk antikanker, mencegah depresi, mengatasi peradangan, mencegah Alzheimer, maag, menghambat kerusakan kromosom, menstabilkan kekuatan otak sampai mengatur kandungan gula dalam tubuh bagi penderita diabetes.

Rumput teki untuk jantung

Kemudian dalam naskah juga disebutkan bahwa penyakit sekelas jantung dan kanker bisa sembuh hanya dengan pengobatan melalui rumput teki. Tumbuhan ini juga mampu menyembuhkan flu. Sementara batang secang, bisa mengobati radang hingga demam. Kemudian babadotan atau sekelas gulma yang mampu mengobati demam dan malaria. Tumbuhan lainnya yakni sirsak, daun katuk, kencur, daun binahong, jahe, buah jeruk hingga kayu manis yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Lalu jahe, asem, adas dan asparagus sangat cocok untuk mengobati sakit batuk. Sedangkan untuk paru-paru basah, bisa diobati dengan bawang putih dan bawang merah yang diparut lalu diberi sedikit garam.

Jambu klutuk untuk infeksi virus

Kemudian orang-orang Sunda zaman dahulu juga menggunakan jambu klutuk atau jambu biji untuk menyembuhkan sejumlah penyakit akibat infeksi virus, salah satunya influenza, dan juga menurunkan demam. Elis menambahkan bahwa tujuan masyarakat Sunda mengonsumsi tanaman-tanaman itu adalah untuk menangkal, mengobati atau sekedar imunitas tubuh. “Ada yang menjelaskan seputar khasiat untuk menangkal dan mengobati, ataupun sekadar imunitas tubuh,” katanya

Perlu takaran yang tepat

Ia menambahkan bahwa diperlukan takaran yang tepat, dan kajian lebih lanjut untuk menjadikan tanaman obat tersebut metode pengobatan alternatif. Menurutnya, takaran yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi yang memperburuk kondisi penyakit. “Jika tidak tepat sasaran, malah bisa terjadi komplikasi, karena untuk mengobati satu penyakit, tidak hanya menggunakan satu jenis tanaman, tetapi dicampur dengan tanaman obat lainnya, layaknya obat-obatan medis,” katanya