Penyebab Eksim di Wajah dan Cara Mengatasinya, Wajib Diperhatikan
Eksim pada wajah bisa terjadi karena beberapa hal. Mengetahui penyebab eksim di wajah akan membantu kita menghindarinya.
Kenali bagaimana penyebabnya untuk menghindari risiko terkena eksim.
Penyebab Eksim di Wajah dan Cara Mengatasinya, Wajib Diperhatikan
Wajah adalah cermin diri kita yang pertama kali dilihat oleh orang lain, dan kesehatan kulit wajah memainkan peran penting dalam rasa percaya diri dan kesejahteraan kita. Namun, terkadang, masalah kulit seperti eksim dapat mengganggu kedamaian ini.
Eksim adalah suatu kondisi peradangan pada kulit yang ditandai dengan gatal parah, kemerahan, kering, dan kadang-kadang kulit yang melenting, pecah-pecah, radang, ada tanda kemerahan pada sebagian kecil atau besar wilayah tubuh.
Penderita eksim biasanya memiliki kulit yang kering, sensitif, dan mudah merasa gatal.
-
Kenapa eksim terjadi di wajah? Masalah eksim wajib mendapatkan perhatian lebih karena salah satu tempat yang paling umum adalah wajah, terutama di dahi, pipi, bibir, dan dagu sampai sekitar telinga.
-
Bagaimana perawatan wajah bagi penderita eksim? Perawatan wajah bagi penderita eksim memerlukan pendekatan yang lembut dan perlu kehati-hatian untuk menghindari iritasi atau pemicu reaksi alergi dan memperbaiki kondisi kulit.
-
Kenapa eksim bisa muncul? Eksim dapat dipicu oleh faktor lingkungan, seperti debu, serbuk sari, sabun, deterjen, atau bahan kimia lainnya.
-
Apa itu eksim? Eksim yang juga dikenal sebagai dermatitis atopik adalah sekelompok kondisi yang membuat kulit menjadi teriritasi, meradang, dan gatal-gatal.
-
Bagaimana cara mengatasi gatal akibat eksim? Kompres dingin dan krim hypoallergenic tebal bisa membantu meredakan gatal.
-
Dimana eksim bisa muncul di tubuh? Eksim itu pun akan muncul di beberapa bagian tubuh seperti tangan, leher, siku, pergelangan kaki, dengkul, kaki, wajah (pipi), dan bibir.
Penyebab Eksim di Wajah
Penyebab eksim di wajah bisa bermacam-macam, tetapi umumnya ada tiga faktor utama yang berperan, yaitu:
- Kelainan genetik. Beberapa orang memiliki mutasi pada gen yang menghasilkan filaggrin, protein yang berfungsi untuk melembapkan dan melindungi kulit. Tanpa filaggrin yang cukup, kulit akan menjadi kering dan rentan terhadap iritan dan alergen.
- Sistem imun yang sensitif. Sistem imun yang terlalu aktif atau yang memberi respons secara berlebihan ketika terpapar alergen dapat memicu reaksi seperti peradangan di kulit. Alergen sendiri merupakan suatu zat, benda, atau kondisi yang memicu munculnya reaksi alergi.
- Paparan alergen atau iritan. Ada banyak hal yang bisa menjadi alergen atau iritan bagi kulit, seperti suhu dingin atau panas, udara kering, bulu hewan, debu, asap rokok, serbuk sari tanaman, sabun dan pembersih dengan kandungan zat kimia keras, bahan pakaian yang tidak nyaman, makanan tertentu, stres, dan infeksi bakteri atau virus.
Selain faktor-faktor di atas, ada juga beberapa hal lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya eksim di wajah, seperti:
- Memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Seseorang akan lebih mudah terkena eksim jika ia memiliki riwayat penyakit asma atau rhinitis alergi dan memiliki anggota keluarga kandung yang juga menderita eksim.
- Memiliki gangguan kecemasan dan stres. Stres dapat memicu gatal dan memperburuk gejala eksim.
- Memiliki masalah kulit lain. Seseorang yang mengalami psoriasis atau jenis eksim lainnya juga berisiko mengalami eksim kering.
- Mengidap alergi kulit. Alergi kulit dapat menyebabkan kulit menjadi meradang dan gatal.
Cara Mengatasi Eksim di Wajah
Untuk mengatasi eksim di wajah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Menggunakan pembersih wajah yang lembut. Pilihlah sabun khusus wajah yang memiliki formula ringan atau yang khusus untuk kulit sensitif. Hindari penggunaan sabun atau produk yang dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi.
- Mencuci wajah dengan air hangat. Air hangat dapat membantu mengurangi gejala eksim dan mengurangi risiko kekambuhannya.
- Mengoleskan pelembap setelah mandi. Pelembap dapat membantu melembapkan dan melindungi kulit dari alergen dan iritan. Pilihlah pelembap yang bebas pewangi dan hipoalergenik.
- Memakai katun dan kain lembut. Bahan pakaian yang kasar, gatal, atau ketat dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Sebaiknya pilihlah bahan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
- Menggunakan pelembap udara (humidifier). Pelembap udara dapat membantu menjaga kelembapan udara dalam ruangan, terutama pada cuaca yang kering atau dingin.
- Tinggalkan kebiasaan menggaruk. Menggaruk kulit yang gatal dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan kuku pendek dan gunakan sarung tangan saat tidur untuk mencegah menggaruk secara tidak sadar.
- Kompres kulit dengan kain dingin yang basah. Kompres dapat membantu menenangkan kulit dan menghilangkan rasa gatal. Lakukan kompres selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari.
- Gunakan obat topikal yang dijual bebas. Obat topikal seperti salep hidrokortison, antihistamin, atau krim anti-gatal dapat membantu meredakan gejala eksim. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari paparan alergen atau iritan yang dapat memicu atau memperparah eksim, seperti suhu ekstrem, debu, asap rokok, serbuk sari tanaman, sabun dan pembersih dengan kandungan zat kimia keras, makanan tertentu, stres, dan infeksi bakteri atau virus.
Jika gejala eksim tidak kunjung membaik atau semakin parah meskipun sudah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.