Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
Penyebab mengapa lalat ini tidak bisa terbang belum terungkap.
20230918![Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/9/18/1695023359320-1dzqk.jpeg)
![Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/18/1695022981435-hmeeah.jpeg)
Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
Ilmuwan Jhon Midgley dan Burgert Muller dari proyek Diversity of Pollinating Diptera in South African Biodiversity Hotspots pergi ke Lesotho, di Afrika bagian Selatan pada Desember 2021.
Di resor pegunungan Afriski mereka menemukan 51 spesimen Atherimorpha latipennis jantan yaitu spesies lalat yang ditemukan pada tahun 1956, namun betinanya belum pernah dideskripsikan.
-
Apa saja flora yang hidup di Cagar Alam Pulau Saobi? Terdapat berbagai flora yang yang hidup di dalam cagar, populasinya didominasi oleh semak belukar, alang-alang, dan herba. Namun, kita dapat menjumpai sawo kecik, asam, kesambi, trembesi, ketapang, waru laut, bakau, trenggulun, dan pulai.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari kerajinan sangkar burung di Sedayu? Salah satu kelemahan produk sangkar burung ini adalah mudah ditiru,” kata Pitutur (38), Dukuh Jaten, Kalurahan Argosari, yang juga menjadi salah seorang perajin sangkar burung.
-
Bagaimana kondisi lingkungan di sekitar Gunung Sago? Fakta menarik lainnya dari Gunung Sago ini adalah lingkungan di gunung ini masih sangat terawat dan terjaga dengan baik.
-
Di mana lempengan tanah liat yang menunjukkan ciuman ditemukan? Buktinya adalah sebuah lempengan tanah liat yang ditemukan di wilayah yang saat ini merupakan bagian dari Irak dan Suriah.
![Melalui proyek ini untuk pertama kalinya ditemukan seekor lalat betina dari spesies yang sama yang tidak bisa terbang.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/18/1695023075864-3btxz.jpeg)
Melalui proyek ini untuk pertama kalinya ditemukan seekor lalat betina dari spesies yang sama yang tidak bisa terbang.
“Bukan hal yang aneh jika hanya betina dari suatu spesies yang tidak bisa terbang,” kata Midgley.
“Tetapi tidak ada contoh dalam keluarga lalat ini, apalagi genusnya.”
Sumber: Indy100
Martin Hauser seorang ahli dipterologi senior di Dapartemen Pangan dan Pertanian California yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan kepada Guardian “Penerbangan aktif hanya terjadi empat kali dalam tiga miliar tahun terakhir, jadi selalu menarik ketika suatu spesies hilang kemampuan untuk terbang. Tidaklah mengherankan jika menemukan spesies yang tidak bisa terbang. Namun sungguh luar biasa ketika kasus pertama ketidakmampuan terbang dilaporkan terjadi pada sebuah keluarga.”
- Ilmuwan di Negara Ini sedang Sibuk Teliti Racun Laba-laba Jadi Obat Mujarab Lemah Syahwat
- Tiga Pertanyaan tentang Kehidupan yang Dianggap Ilmuwan Masih Menjadi Misteri
- Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
- Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Langka, Ada Jempolnya Seperti Manusia
- Doa Makan Sahur Arab Latin dan Terjemahannya, Wajib Dihafalkan
- DPR Sentil Polisi soal Kasus Pegi Setiawan: Jangan Lagi Rakyat jadi Kambing Hitam
Foto: Spesimen Atherimorpha latipennis betina (John Midgley and Burgert Muller).
![Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/18/1695023222420-6mxu.jpeg)
Sampai saat ini para ilmuwan hanya bisa menebak-nebak mengapa hanya lalat betina yang kehilangan kemampuan untuk terbang.
Meskipun terbang jauh lebih cepat daripada berjalan, lalat betina yang tidak bisa terbang ini masih bisa melarikan diri dari predator.
“Bagi pejantan, ada baiknya terbang berkeliling dan bisa mencari betina di area yang lebih luas,” kata Hauser.
“Bahkan jika, saat terbang, mereka terpapar oleh burung dan predator lainnya, dan berisiko terhempas dari gunung dan berakhir di lembah panas tanpa betina.”
Sumber: Indy100
Sementara itu, terdapat spesies lain yang tidak bisa terbang seperti burung unta, kiwi, dan emu. Diperkirakan mereka berevolusi hingga tidak bisa terbang setelah dinosaurus punah karena tidak ada predator yang cukup besar untuk memburu mereka.
Sumber: Indy100