Kapolda Papua: 16 Personel Polisi Diperiksa Terkait Kerusuhan Wamena
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengakui tidak tertutup kemungkinan anggota polisi yang diperiksa akan bertambah karena penyelidikan masih terus dilakukan.
Ia mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengakui tidak tertutup kemungkinan anggota polisi yang diperiksa akan bertambah karena penyelidikan masih terus dilakukan.
Kasus penyerangan terhadap warga sipil di Wamena terjadi di Jalan Suci dan Jalan Sanger dengan korban dua orang, yakni Laude Deti (42) dan Esra Surbakti (39) yang kini menjalani perawatan di RSUD Wamena.
Komnas HAM mendorong pemulihan situasi HAM dan kehidupan masyarakat usai kerusuhan di Wamena.
Sementara untuk korban luka tercatat sebanyak 32 orang.
Kasus penembakan yang menewaskan seorang warga bernama Yulianus Tebai (30) memicu kerusuhan di Dogiyai, Papua, Sabtu (21/1). Massa yang tidak terima dengan kejadian itu mengamuk dan membakar truk hingga pasar.
Setelah mendapat laporan dari warga atas kejadian itu, lanjut Kamal, piket Jaga Polres Tolikara yang dipimpin Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih langsung mendatangi TKP dan melerai kedua kelompok itu.
Polisi menangkap 11 orang menyusul kerusuhan di Kabupaten Deayai, Senin (12/12). Mereka diduga terlibat pembakaran Pasar Waghete yang menyebabkan 5 orang terluka serta 50 kios dan 9 unit sepeda motor dibakar.
Kepolisian Daerah Papua merilis jumlah korban dan kerugian akibat kerusuhan di Deiyai, Papua, Senin (12/12). Total terdapat 5 orang korban luka-luka, termasuk seorang personel TNI, serta 50 kios dan 9 unit sepeda motor hangus dibakar.
Tercatat 50 kios dan sembilan motor juga ludes terbakar. Namun, hingga malam ini belum dipastikan berapa besar kerugiannya.
Insiden kerusuhan di Dogiyai berawal dari kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Noldi Goo, balita berusia lima tahun, Sabtu (12/11), di Kampung Ikebo, Distrik Kamu.
Puluhan rumah petak dan sejumlah kantor dibakar warga yang melakukan aksi anarkistis di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (12/11). Empat warga juga dilaporkan hilang dan tiga orang terluka dalam peristiwa itu, termasuk dua personel kepolisian.
Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup dan Kantor Dukcapil.
Adapun korban tercatat 12 warga sipil, tujuh anggota TNI dan seorang anggota Polri serta KKB empat orang.
Situasi di Kabupaten Dogiyai pascapembakaran 18 rumah warga yang dilakukan sekelompok orang mulai kondusif. Polisi saat ini menyelidiki motif di balik peristiwa itu.
Mathius mengaku telah mendengar penyebab pembakaran tersebut diduga karena penolakan atas rencana pembentukan Kodim dan Polres Dogiyai.
Kedua prajurit yang terluka bernama Praka Purwanto dan Pratu Kukuh. Mereka saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Madi, Kabupaten Paniai.
Sejak Minggu (22/5) malam terjadi pembakaran hingga menghanguskan sekitar 18 rumah warga, bahkan ada beberapa orang di antaranya terluka. Namun, berapa banyak yang terluka belum ada laporan lengkap karena pada hari Selasa (24/5) polisi baru ke Dogiyai.