

Kota Medan menyimpan kisah sejarah permusikan yang tak kalah menarik untuk diulas mendalam. Ada satu band legendaris yang sempat mencuat pada era Orde Baru yaitu The Mercys.
Berdiri sejak tahun 1965, band ini dibentuk dengan tujuan membawakan nuansa pesta. The Mercys terdiri dari 5 personel yaitu Erwin Harahap (Gitar), Rinto Harahap (Bass/Vokal), Rizal Arsyad (Gitar), Reynold Panggabean (Drum), dan Iskandar (Keyboard).
Simak kisah sejarah band legendaris dari Medan yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Mengutip dari beberapa sumber, awal mula penggunaan nama Mercys sendiri karena seluruh personel merupakan pencinta salah satu brand kendaraan dari Jerman yaitu Mercedes-Benz atau biasa disebut Mercy.
The Mercys mengusung tema band pesta atau hura-hura yang diadaptasi dari band pesta Ibukota Jakarta seperti Noor Bersaudara, Ceking, Cruss, dan Medinas.
Selain band pesta lokal, The Mercys juga tak ketinggalan dengan tren band mancanegara seperti The Beatles, The Bee Gees, dan The Monkees. Ketika manggung, mereka tak lupa membawakan lagu-lagu dari Koes Plus yang berjudul Telaga Sunyi.
Belum ada setahun, The Mercys sudah banjir job dan diundang untuk manggung di Malaysia dan juga Vietnam. Namun sang Keyboardist, Iskandar, enggan ikut manggung karena sedang kuliah Kedokteran.
Berkurang personel membuat The Mercys harus mencari yang baru, munculah Charles Hutagalung dengan talentanya yang bisa vokal, dan bermain Keyboard dengan baik. Cocok menggantikan Iskandar.
Charles pun akhirnya resmi bergabung antara tahun 1969-1970-an. Aura The Mercys berubah drastis dengan kehadirannya. Akhirnya Charles menjadi Frontman dari band tersebut.
Kedatangan Charles membawa berkah. Berkat pengalaman The Mercys manggung di Malaysia, membuat band ini semakin dewasa dan Charles berhasil membuat bait lagu yang berjudul "Tiada Lagi".
Saat kembali ke Kota Medan setelah manggung di Malaysia dan Vietnam, nama The Mercys sudah cukup tenar dan langsung diminta RRI Medan untuk bermain di panggung hiburan.
Lagu "Tiada Lagi" pun pertama kali direkam dan disiarkan secara On Air di tanah kelahirannya. Lagu ini langsung meledak setelah terus menerus diputar oleh RRI Medan.
Tahun 1971 merupakan tahun emasnya The Mercys. Pasalnya mereka sudah pindah ke Jakarta, menambah instrumen musik dan sudah masuk ke label rekaman. Ditahun yang sama, mereka telah merilis album pertama yang didominasi oleh hasil karya Charles.
Tahun 1974, salah satu personel bernama Albert Sumlang yang merupakan personel baru pun hengkang. Setahun setelahnya The Mercys telah merampungkan album ke-10. Charles secara mengejutkan mundur dari The Mercys pada tahun 1976.
Tahun 1978, Charles dan Albert Sumlang sempat comeback dan merampungkan dua rekaman album yaitu "Aku Tak Percaya Lagi" dan "Mimpi". Hingga akhirnya seluruh personel sudah mulai jenuh, sehingga banyak aktivitas di luar band yang mengganggu. The Mercys pun bubar pada tahun 1978.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Duta vokalis band Sheila On 7 sukses membuat netizen baper. Disela-sela kompetisi bulutangkis belum lama ini, ada satu momen yang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPersonel Band God Bless saat tampil di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (21/7).
Baca SelengkapnyaBand rock asal Amerika Serikat Avenged Sevenfold menjadi sorotan usai posting video para Mahasiswa asal Indonesia yang kompak nyanyikan lagu "Dear God".
Baca SelengkapnyaDuta Sheila On 7 bukan hanya dikenal sebagai vokalis dari salah satu band terkemuka di Indonesia
Baca SelengkapnyaSejumlah grup musik lokal legendaris tanah air hingga asal luar negeri seperti Mr. Big hingga The Cardigans akan hadir di Acara The 90's Festival 2023 ini.
Baca SelengkapnyaHammersonic After Party akan digelar pada 1 Oktober 2023, di Beach City International Function Hall, Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPemuda ini dulunya anak band hingga korbankan bangku kuliah. Kini memilih berhijrah dan tinggalkan dunia musik.
Baca Selengkapnya