Hukum Shalat Tarawih Sendiri, Perhatikan Niat dan Tata Caranya yang Benar

Shalat ini memiliki pengertian khusus dalam Islam, di mana umat Muslim berkumpul setelah shalat Isya untuk melaksanakan serangkaian rakaat shalat yang dilakukan secara berurutan.

Shalat ini dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak tilawah Al-Qur'an, dan memohon keberkahan dan ampunan-Nya.

Anjuran untuk menunaikan sholat tarawih dan witir pun dijelaskan dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)

"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau." (HR. Bukhari, Muslim).

Sebagai seorang Muslim, sepatutnya memahami tata cara sholat tarawih dan witir sendiri di rumah. Berikut hukum shalat tarawih sendiri yang merdeka.com lansir dari NU Online:

Shalat tarawih dapat dilakukan \sendiri di rumah dan pelaksanaannya dianggap sah serta mendapatkan pahala.

Namun, walaupun shalat tarawih sendiri di rumah diperbolehkan, mendirikannya secara berjemaah di masjid atau musala adalah yang paling utama dalam Islam.

Rasulullah SAW sendiri juga pernah melaksanakan shalat tarawih di rumah. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:

“Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin radliyallahu ‘anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam shalat di masjid, lalu banyak orang shalat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda,

'Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila shalat ini diwajibkan pada kalian.” Sayyidah ‘Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Perkataan Imam Syafi'i tentang shalat tarawih sendirian mengindikasikan bahwa melakukan shalat tarawih secara berjemaah di masjid adalah yang utama.

Namun, ada dua pendapat dalam hal ini. Pertama, sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih sebaiknya dilakukan di masjid bagi mereka yang mampu pergi ke masjid. Mereka berpendapat bahwa berjemaah di masjid membawa keutamaan dan keberkahan yang lebih besar.

Sementara itu, pendapat kedua adalah shalat tarawih dapat dilakukan di rumah. Mereka berpendapat bahwa shalat tarawih di rumah pun tetap sah dan diperbolehkan bagi mereka yang sulit atau tidak mampu pergi ke masjid.

Selama shalat tarawih dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh khusyuk, maka shalat tersebut akan diterima Allah.

Dalam praktiknya, setiap individu dapat memilih yang sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.

Bagi mereka yang mampu pergi ke masjid, disarankan untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjemaah di masjid sebagai bentuk kebersamaan dan memperoleh tambahan pahala.

Namun, bagi mereka yang sulit atau tidak mampu pergi ke masjid, mereka diperbolehkan melaksanakan shalat tarawih di rumah dengan niat yang ikhlas.

Penting untuk diingat bahwa pelaksanaan shalat tarawih, baik di masjid maupun di rumah, dapat memberikan manfaat spiritual dan keberkahan bagi kita. Selalu berusaha melaksanakan shalat tarawih dengan penuh khusyuk dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.

Niat Salat Tarawih Sendiri

"Ushollii sunnatat-taroowiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'alaa."

Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam

“Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillaahi ta'alaa."

Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta'ala"

Seperti diketahui, sholat berjemaah memang memiliki keistimewaan tersendiri. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, yang artinya:

"Sholat berjemaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari).

Meski begitu, sebagian orang terkadang terpaksa harus menunaikan sholat tarawih dan witir sendiri di rumah.

Umumnya sholat tarawih sendiri di rumah cukup dikerjakan sebanyak 11 rakaat, terdiri dari 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.

Tata cara sholat tarawih dikerjakan sebanyak 2 rakaat dengan 1 kali salam seperti sholat sunnah lainnya. Anda bisa mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat dengan setiap 2 rakaat diakhiri salam seperti biasa.

Setelah itu disambung dengan sholat witir yang ditunaikan sebanyak 3 rakaat, 1 kali tahiyat/tasyahud dan diakhiri 1 kali salam.

Tata cara sholat tarawih sebenarnya mirip dengan cara mengerjakan sholat fardhu biasanya. Termasuk gerakan maupun bacaannya. Pembeda dari tata cara sholat tarawih dari sholat fardhu terletak pada bacaan niatnya saja.

Berikut tata cara sholat tarawih sendiri di rumah yang bisa Anda lakukan:

1. Takbiratul Ihram

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca Surat Al-Fatihah

4. Membaca Surat Alquran

5. Ruku'

6. I'tidal

7. Sujud

8. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

9. Sujud Kedua

Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua.

10. Membaca Surat Al-Fatihah

11. Membaca Surat Alquran

12. Ruku'

13. I'tidal

14. Sujud

Bagi Anda yang ingin mengerjakan salat witir sendiri di rumah dengan 1 rakaat saja, berikut bacaan niat yang bisa dihafalkan.

“Ushallii sunnatal witri rok 'ataini (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa.”

Artinya:

Saya niat salat witir satu rakaat (menghadap qiblat) karena Allah ta'alaa.

Sementara bagi Anda yang ingin menunaikan salat witir sendiri atau munfarid sebanyak 3 rakaat, ini bacaan niat sholat witir dengan 3 rakaat yang ditutup dengan 1 kali salam.

“Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka'aatain (mustaqbilal qiblati) lillaahi ta'alaa.”

Artinya :

"Saya berniat salat witir tiga rakaat (menghadap kiblat) karena Allah ta'alaa".

Tata cara sholat witir 3 rakaat sendiri sejatinya sama dengan tata cara sholat fardhu yang biasa dilakukan, yang membedakan hanyalah niat dan jumlah rakaatnya.

1. Tata cara sholat witir yang pertama adalah membaca niat yang dapat dibaca dalam hati maupun secara lisan.
2. Melakukan takbiratul ihram.
3. Membaca Al-Fatihah
4. Membaca Surat Pendek
5. Ruku’
6. I'tidal
7. Sujud
8. Tahiyatul Akhir
9. Salam