Merdeka.com - Pahlawan super seperti Daredevil atau yang lokal seperti Si Buta dari Gua Hantu merupakan tokoh buta yang memiliki kemampuan luar biasa. Selain kemampuan bertarung, salah satu hal luar biasa yang mereka punya adalah pendengaran super tajam yang mereka miliki.

Sebuah penelitian mencoba menggali kepercayaan mengenai hal ini. Berdasar penelitian yang dilakukan di Seattle, diketahui bahwa otak secara spesifik melakukan adaptasi.

"Terdapat anggapan bahwa penyandang tunanetra lebih baik dengan tugas pendengaran, pasalnya mereka harus menjalani dunia mereka tanpa informasi visual. Kami ingin untuk mengeksplorasi bagaimana hal ini terjadi dalam otak," jelas Ione Fine, profesor bidang psikologi dari University of Washington (UW).

Ione Fine terlibat pada dua penelitian yang menggunakan MRI untuk mendeteksi perubahan yang berhubungan dengan pendengaran pada otak tunanetra. Dibanding melihat bagian otak mana yang lebih aktif ketika mendengarkan, peneliti mempelajari sensitivitas otak untuk membedakan frekuensi pendengaran.

"Peneliti tidak mengukur seberapa cepat neuron menyampaikan pesan, namun mengukur seberapa akurat neuron menyampaikan informasi mengenai suara ini," ungkap Kelly Chang, salah satu peneliti yang terlibat dalam riset ini.

Peneliti menemukan bahwa dibanding orang yang bisa melihat, korteks pendengaran tunanetra lebih baik dalam mendeteksi perbedaan kecil pada frekuensi suara. Penelitian lainnya mempelajari bagaimana otak orang yang terlahir buta atau mengalami kebutaan di usia muda mengenali objek bergerak.

"Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebutaan pada usia muda membuat area visual di otak digunakan untuk mengerjakan tugas pendengaran dengan cara yang relatif canggih," ungkap Fine.

Menurut Chang, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa otak dari penyandang tunanetra lebih baik dalam mengenali frekuensi. Sebagai tambahan, temuan ini menjawab mengapa tunanetra lebih baik dalam mengenali suara di lingkungan sekitarnya.