Soal Ba'asyir, Yusril Bilang 'Nanti Diobrolin Lagi Sama Jokowi dan Wiranto'
Merdeka.com - Pengacara pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra menyatakan, pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir tinggal menunggu waktu. Saat ini, pihaknya masih melakukan konsolidasi dengan sejumlah pihak demi mencapai pembebasan bersyarat tersebut.
"Kita tunggu momentumnya, nantilah ketika tidak ada lagi pro kontranya," kata Yusril dalam keterangannya, Selasa (5/2).
Sebelumnya rencana pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasir menimbulkan pro kontra. Presiden Jokowi kemudian meminta Yusril untuk mendatangi Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur, Bogor demi mempercepat itu.
Di sisi lain, Menkopolhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto tak sependapat dengan hal itu. Ia menilai pembebasan Ba'asyir perlu mempertimbangkan beberapa aspek lain, seperti Pancasila, NKRI, maupun hukum.
Yusril enggan berkomentar lebih mengenai pendapat Wiranto. Ia tidak mengetahui maksud dari Wiranto. Baginya segala administrasi untuk membebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir sudah rampung dan tinggal menunggu momentum yang tepat. Hal tersebut sudah ia sampaikan ke Jokowi.
"Kalau tidak disinggung Pancasila, mungkin dia sudah bebas. Semua orang tahu, siapa yang taat kepada Islam, dia taat pada Pancasila," kata Yusril.
Meskipun demikian, terhadap pembebasan Ba'asyir pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Menurutnya, tugas Presiden untuk membantu melengkapi persyaratan sudah ia selesaikan.
"Mungkin nanti kita obrolin lagi dengan Presiden dan pak Wiranto," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya