Sering Ikut Kampanye Ganjar, Siti Atikoh Ternyata Pensiun Dini
Sebelum memasuki tahun politik, Siti telah memutuskan untuk pensiun dini dan menemani Ganjar.
siti atiqoh supriyanti
Sebelum memasuki tahun politik, Siti telah memutuskan untuk pensiun dini dan menemani Ganjar.
Sering Ikut Kampanye Ganjar, Siti Atikoh Ternyata Pensiun Dini
Sering ikut kampanye bersama suaminya Ganjar Pranowo yang juga calon presiden nomor urut 03, Siti Atikoh Suprianti akhirnya memutuskan untuk mengajukan pensiun dini.
- Kampanye di Kendal, Ganjar: Jangan Saling Menyakiti dan Jaga Perasaan
- Kampanye Sambil Hujan-hujanan di Manado, Ganjar Yakin Menang Pilpres 1 Putaran
- Ganjar Ungkap Pesan Anaknya: Jangan Pernah Khianati Amanah
- VIDEO: Tutup Kampanye Akbar, Ganjar Minta Jika Ada yang Sakit Hati Tidak Baperan
- SYL Bantah ke Brazil hingga Amerika Buat Kepentingan Pribadi: Saya Diperintah Presiden Keputusan Ratas
- Penetapan Tersangka Tidak Sah, Ini Kata Polda Jabar Soal Kompensasi Buat Pegi Setiawan
Siti Atikoh awalnya tercatat sebagai seorang aparatul sipil negara (ASN) Dispermadescapil Jawa Tengah. Pengajuan pensiun dini dilakukan sebelum memasuki tahun politik 2023.
"Status Siti Atikoh di Dispermadescapil Jateng sudah pensiun itu sejak Desember 2022 lalu," kata Pelaksana harian (Plh) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadescapil) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Nur Kholis, Kamis (11/1).
Nur menjelaskan, selama aktif dinas posisi terakhir Siti Atikoh yakni sebagai staf di bidang pemberdayaan masyarakat. Terkait pensiun dini belum mencapai 60 tahun, pihaknya menjelaskan mengajukan pensiun dini.
Pensiun dini memang bisa diambil bila ASN tersebut memenuhi sejumlah syarat yang telah ditetapkan.
"Alasanya pensiun dini. Kalau pegawai dengan masa kerja 20 tahun dan umur minimal 50 tahun boleh mengajukan pensiun dini. Aturanya begitu. Jadi sah-sah saja ikut kampanye, tidak masalah karena sudah pensiun," jelas Nur.
Siti Atikoh Suprianti merupakan istri dari Ganjar Pranowo kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, November 1971. Ia merupakan cucu dari KH Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga.
