Dubes: Setiap Tahun Ada Seribu WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura
Warga Indonesia yang melepas kewarganegaraan mendaftarkan diri di Ditjen AHU Kemenkum HAM
Warga Indonesia yang melepas kewarganegaraan mendaftarkan diri di Ditjen AHU Kemenkum HAM
"Angka yang ada di Singapura memang tahun lalu itu sekitar 1.090 orang, tahun sebelumnya lagi sekitar 1.080 orang, sebelumnya lagi bahkan di bawah 1.000," kata Tommy saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/7).
"Angkanya bukan ribuan tapi seribu. Kalau ribuan kan kesannya ada puluhan ribu, bisa sepuluh ribu, dua puluh ribu, jadi angkanya cuma seribu orang," kata Tommy.
Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, tren seperti ini tidak boleh diabaikan. Sebab Indonesia juga harus memanfaatkan intelejensi anak bangsa dan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang melimpah.
"Sudah lama seperti itu, tapi itu hanya dilakukan oleh orang-orang kaya," kata Nani, Senin (10/7).
Setelah mereka sudah menjadi warga negara Singapura, kebiasaan yang sudah menjadi "hal lumrah" adalah para orang kaya tersebut langsung membeli rumah di kawasan elit Singapura. Nani menilai, jika saat ini banyak WNI berpindah status menjadi warga negara Singapura, itu merupakan sebuah keniscayaan. Sebab, salah satu pertimbangan yang kerap dia temui adalah kekuatan paspor Singapura. Pemegang paspor Singapura akan sangat mudah masuk ke banyak negara. Dia bercerita, setiap kali dia ikut berangkat ke Australia bersama atasannya, pemegang paspor Singapura tidak perlu lagi antre. Mereka hanya cukup men-scan paspor dan proses tersebut tidak lebih dari 2 menit. Lain halnya dengan pemegang paspor Indonesia.
Dia menuturkan, jika dinilai secara bobot pendapatan dan pengeluaran hidup, maka akan terlihat sama saja dengan tinggal di Indonesia. Namun, selama dia bekerja di Singapura, kenyamanan dan keamanan hidup akan sangat dirasakan di negara tetangga itu. "Gaji tinggi, tapi cost food juga mahal jadi sebenarnya sama saja. Cuma di sini aman sekali, kita jalan pagi jam 5 subuh, di tas ada uang SGD1.000 enggak akan takut dicopet," ucapnya. "Yang membuat betah di sini juga the best transportation, penegakan hukum, budaya queue up," sambungnya.
"SDM Indonesia kurang disiplin," tutupnya.
Hani Zia yang bekerja di Singapura selama 5 tahun sebagai programmer mengaku cukup nyaman tinggal di Singapura. Meski biaya hidup mahal, itu bukan menjadi masalah. Sambil berkelakar, Hani mengatakan bahwa Singapura cocok untuk tempat tinggal orang-orang introvert. "Cocok buat yang introvert dan tidak mudah ikit campur urusan pribadi orang, enggak perlu nunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan gaji dua digit," kata Hani.
"Orang-orang di Singapura seperti hilang rasa "manusia" yang bebas," ungkapnya.
Setidaknya, pada tahun 2021 dan 2022, ada sekitar 1.000 mahasiwa Indonesia berubah status menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM mencatat ribuan warga negara Indonesia berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura.
Baca SelengkapnyaAda seribu warga Indonesia setiap tahun mengajukan diri pindah menjadi warga Singapura.
Baca SelengkapnyaLuhut akhirnya mengungkap alasan memilih berobat di Singapura ketimbang Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201
Baca SelengkapnyaStatus WA sindiran buat suami ini bantu istri luapkan perasaan.
Baca SelengkapnyaDua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSamsi Sastrawidagda, pria yang lahir pada 13 Maret 1894 di Solo ini merupakan Menteri Keuangan Pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Indonesia, pertokoan tutup dan pusat kota sepi saat liburan nasional.
Baca Selengkapnya