Mencicipi Sate Sapi Bumbu Kacang Pedas Legendaris di Mojokerto, Tak Pernah Sepi Pembeli sejak 50 Tahun Silam
Warung ini merupakan langganan para pejabat, salah satunya Wali Kota Mojokerto Ning Ita
sate sapi
Warung ini merupakan langganan para pejabat, salah satunya Wali Kota Mojokerto Ning Ita
Mencicipi Sate Sapi Bumbu Kacang Pedas Legendaris di Mojokerto, Tak Pernah Sepi Pembeli sejak 50 Tahun Silam
Setiap daerah memiliki kuliner legendaris berusia puluhan hingga ratusan tahun. Demikian halnya di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Salah satu kuliner legendaris di kota bekas Kerajaan Majapahit ini ialah Sate Sapi Pak Djamil.
-
Apa itu sate? Ngobrolin soal kuliner Indonesia, sate pastinya jadi salah satu yang nggak asing lagi. Makanan yang satu ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai daerah. Mulai dari gang sempit, warung sate di pinggir jalan, bahkan hingga masuk restoran.
-
Kenapa Sertu Sarijo berjualan sate keliling? Untuk mencari persaudaraan dan silaturahmi," tuturnya, demikian dikutip dari keterangan Sarijo pada kanal YouTube Adhitya Putratama, Jumat (28/6).
-
Kenapa sate menjadi makanan khas Indonesia? Terinspirasi dari Pedagang Timur Tengah Menelusuri sejarah sate, ada beberapa versi yang beredar tentang asal-usul kuliner yang satu ini. Kabarnya, sate mulai dikenal pertama kali di Indonesia sekitar abad ke-19.
-
Apa perbedaan Sate Kere di Solo dan Jogja? Di Solo makanan unik ini terbuat dari ampas tahu, di Yogya bahan utamanya gajih sapi.
Unik
Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
Selanjutnya, adonan yang sudah menyatu itu dililitkan pada tusuk sate. Adapun bumbu kacang ini telah dicampur dengan aneka rempah-rempah sehingga menghasilkan cita rasa cenderung pedas.
Adonan yang sudah menempel pada tusuk sate kemudian dibakar. Perlu keterampilan khusus membuat racikan saus kacang agar meresap dan tidak jatuh saat dibakar.
Pada seporsi Sate Sapi Pak Djamil tidak ada bumbu kacang terpisah. Pasalnya, semua bumbu sudah menempel dan meresap pada potongan daging sapi yang dibakar.
- Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
- Merasakan Nikmatnya Sate Sapi Pak Kempleng, Salah Satu Kuliner Legendaris di Kabupaten Semarang
- Mencicipi Keunikan Sate Gecek Khas Indramayu, Dagingnya Tipis dan Disantap Pakai Kuah
- Mencicipi Godok Batinta, Kudapan Legendaris Berwarna Hitam dan Manis Khas Sumatra Barat
- VIDEO: Klarifikasi Viral Siswi SMP Ejek Palestina, Motifnya Hanya Bercanda
- 'Jika Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Agung Tidak Bakal Bayang-bayangi Prabowo'
Gunakan Daging Khusus
Sate di warung ini hanya menggunakan daging has dalam yang biasa disebut tenderloin. Salah satu bagian di daerah punggung sapi tersebut terkenal rendah lemak dan paling empuk.
Mengutip situs resmi Pemkot Mojokerto, meskipun berdaging tebal dan tidak direbus sebelumnya, sate sapi Pak Djamil memiliki tekstur empuk dan lembut.
Penyajian
Penyajian sate sapi di warung ini juga unik. Sate menjadi lauk pelengkap untuk berbagai menu yang dijual di sini. Mulai dari nasi pecel, rawon, asem, sop, dan sop iga. Setiap porsi nasi sayur akan dilengkapi dengan dua tusuk sate sapi.
Langganan Para Pejabat
Warung sate ini menjadi salah satu andalan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Beberapa kali, perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu mengajak tamu dari luar daerah mencicipi sate sapi legendaris tersebut.
Selain itu, warung sate ini juga cukup terkenal di kalangan wisatawan. Banyak wisatawan luar kota yang datang ke Mojokerto demi menyantap sate sapi.
Menilik Dapur
Menarik untuk menyaksikan langsung proses pembuatan Sate Sapi Pak Djamil. Bagian tersulit dari proses memasaknya ialah saat proses menusukkan potongan daging berbalut bumbu kacang.
Para karyawan yang terdiri dari ibu-ibu memiliki kemampuan khusus menusukkan potongan daging sapi berbalut bumbu kacang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Proses menusukkan potongan daging ini perlu sambil ditekan-tekan agar adonan lengkeh dan kokoh. Pasalnya jika tidak, cita rasa yang dihasilkan saat sate matang kurang maksimal.
Selalu Ramai
Berdiri sejak tahun 1970-an, warung sate ini nyaris selalu ramai pembeli. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
Pada jam makan siang, warung yang terletak di sebelah utara Alun-alun Kota Mojokerto ini dipadati pembeli.
