Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
Kuliner legendaris Rembang ini ternyata juga digemari Ganjar Pranowo.
Kuliner legendaris Rembang ini ternyata juga digemari Ganjar Pranowo.
Lontong Tuyuhan merupakan kuliner khas warga Desa Tuyuhan, Pancur, Rembang. Kuliner ini merupakan perpaduan antara lontong, potongan ayam, dan kuah kental kuning yang pedas.
Dikutip dari Tuyuhan-rembang.desa.id, asal muasal kuliner ini tak lepas dari Eyang Jumali yang berdakwah agama Islam di Desa Tuyuhan. Pada zaman dulu, Tuyuhan masuk bagian dari daerah Lasem.
Keunikan dari Lontong Tuyuhan adalah bentuknya yang segitiga. Seperti diketahui Lontong yang dibuat dari bahan dasar beras pada umumnya dan dibungkus dengan daun pisang.
Bentuk segitiga pada Lontong Tuyuhan bukan semata-mata hanya hasil kreativitas orang-orang yang membuat lontong tersebut. Bentuk segitiga memiliki makna yang mendalam dengan tiga sudut runcing yang artinya tiga tujuan cinta yakni; cinta kepada Tuhan, cinta kepada alam, dan cinta kepada sesama makhluk hidup.
Lontong Tuyuhan menjadi salah satu menu favorit untuk sarapan dan makan siang masyarakat sekitar. Racikan lontong dengan ayam yang diguyur santan pedas gurih itu juga mampu menarik perhatian warga luar Rembang.
Bedanya Lontong Tuyuhan kuahnya tidak terlalu kental namun tidak juga encer. Ditambah aroma ketumbar dan rasa pedas dari cabai yang dihaluskan bersama bumbu.
Dilansir dari Kemkes.go.id, di balik kelezatannya, kuliner Lontong Tuyuhan mengandung sejumlah gizi, terutama pada daging ayamnya. Selain itu rasa pedas dari kuah Lontong Tuyuhan juga bisa menghangatkan badan.
Lontong Tuyuhan ternyata menjadi salah satu kuliner yang digemari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Pada 6 Februari 2022 silam, ia mengunggah video sedang menikmati Lontong Tuyuhan melalui akun YouTube-nya.
Salah satu warung Lontong Tuyuhan legendaris di Rembang adalah milik Jeng Rahayu. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 10 ekor ayam untuk bahan baku lontongnya. Rata-rata dalam sehari ia menjual 120 piring dengan keuntungan bersih mencapai Rp500 ribu rupiah per hari.
Kue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Kota Solo kurang lengkap jika tak mencicipi kulinernya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaEmping Beras, kuliner unik dan legendaris kebanggaan warga Orang Darat di Bangka Belitung. Makanan ini hadir saat tradisi Maras Taun.
Baca SelengkapnyaMenurut Cawapres Muhaimin Iskandar, rujak cingur di warung ini adalah salah satu kuliner paling enak di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPada zaman dulu kuliner ini dibuat dengan sisa nasi agar tidak mubazir
Baca SelengkapnyaKuliner ini serupa soto, namun dengan isian kerang bernama lorjuk
Baca SelengkapnyaBelitung tak hanya terkenal dengan spot wisatanya saja. Di bidang kuliner, Belitung punya makanan khas bernama aruk gelagau.
Baca SelengkapnyaMencicipi Gulai Belacan, sajian kuliner kaya rempah dan cita rasa unik khas Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya