Eksotisme Waduk Rowo Glandang Bojonegoro, Tradisi Kebyak Panen Ikan Jadi Magnet Wisatawan
Setiap musim panen ikan, ratusan warga turun ke waduk
Setiap musim panen ikan, ratusan warga turun ke waduk
Waduk Rowo Glandang jadi spot wisata andalan di Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Danau buatan ini menawarkan pemandangan alam yang asri. Sekelilingnya pepohonan tumbuh rimbun dan areal persawahan membentang sepanjang mata memandang.
Tradisi Kebyak Rowo atau panen ikan di Rowo Glandang selalu menyita perhatian masyarakat. Ratusan orang dari berbagai daerah sengaja datang demi bisa memanen ikan langsung di waduk. Mereka membawa alat tangkap ikan tradisional seperti susuk, seser, hingga cikrak.
Tradisi Kebyak Rowo sudah dilakukan sejak tahun 2000-an oleh warga setempat. Sejak saat itu, setiap tahun Karang Taruna Rowo Glandang selalu menggelar tradisi Kebyak Rowo.
Waduk seluas sekitar delapan hektare itu dibangun dengan tujuan utama sebagai pengairan pertanian. Agar tidak mubazir, waduk tersebut juga dimanfaatkan untuk budi daya ikan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui dinas terkait melakukan perluasan Waduk Rowo Glandang dengan tujuan bisa meningkatkan kebermanfaatannya. Kini waduk berukuran panjang 107 meter, lebar 70 meter, dan kedalamannya tiga meter.
Suasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaKemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
Baca SelengkapnyaTradisi Cembengan merupakan tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.
Baca SelengkapnyaPanitia menyiapkan 9 ton nasi, 14 ekor kerbau, dan 80 ekor kambing untuk tradisi Buka Luwur.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca SelengkapnyaTradisi Petik Laut di Probolinggo berlangsung meriah. Ribuan orang hadir menyaksikan.
Baca SelengkapnyaTradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela
Baca SelengkapnyaBanyak makna filosofis yang terkandung dalam tradisi ini
Baca Selengkapnya