Potret Kemeriahan Tradisi Petik Laut Probolinggo, Dihadiri Ribuan Orang
Tradisi Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo digelar pada Rabu (2/8/2023). Ribuan orang hadir memeriahkan tradisi turun temurun tersebut.
Apresiasi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi penyelenggaraan Tradisi Petik Laut di Pantai Desa Kalibuntu. Kegiatan tersebut dianggap penting dalam pelestarian kearifan lokal.
Libatkan Ribuan Orang
Menurut Khofifah, kegiatan petik laut sangat penting dalam pelestarian kearifan lokal. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat kekompakan dan suasana guyub rukun di Desa Kalibuntu. "Tradisi petik laut sudah ada dari nenek moyang yang berpotensi wisata. Pasalnya, di hampir setiap penyelenggaraan petik laut selalu dihadiri ribuan masyarakat," ujarnya dikutip dari akun Instagram @khofifah.ip.
Ekspresi Cinta Laut
Tradisi petik laut adalah ekspresi masyarakat menunjukkan rasa cintanya karena selama ini laut menjadi sumber penghidupan bagi mereka.
Khofifah mengaku menikmati acara petik laut di Desa Kalibuntu Probolinggo. Apalagi banyak anak masih usia balita dan remaja yang sudah dikenalkan dengan laut. Hal itu dirasa penting karena akan menumbuhkan rasa cinta kepada laut. "Kalau cinta laut, kita tidak akan merusak habita laut, tidak akan buang sampah ke laut, apalagi buang sampah plastik di laut. Kita akan mencintai laut dengan memberikan seluruh habitat yang ada di laut tumbuh dengan baik," tegas Gubernur Khofifah.
berita untuk kamu.
Kedatangan Pertama Khofifah
Kepala Desa Kalibuntu Khairul Anam menuturkan bahwa masyarakat di desanya selalu antusias menyelenggarakan Tradisi Petik Laut. Sementara itu, tahun ini jadi pengalaman pertama Khofifah menghadiri tradisi lokal di Probolinggo tersebut.
"Kegiatan itu kearifan lokal yang harus dilestarikan sekaligus menguatkan kegotongroyongan antarmasyarakat. Acara itu menjadi sejarah karena pertama kali dihadiri gubernur," ujar Kepala Desa Kalibuntu, Khairul Anam, dikutip dari liputan6.com. (Foto: Instagram @khofifah.ip)
- Rizka Nur Laily M
Di sebuah kampung di Garut, Jawa Barat memperlihatkan sebuah tradisi pernikahan yang unik karena membawa seserahan mulai dari kayu bakar hingga domba.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca SelengkapnyaUniknya, tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa.
Baca SelengkapnyaTradisi ini bertujuan agar sang anak dan keluarganya terhindar dari kesialan
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak gentar hadapi para tentara Belanda walaupun senjata mereka lebih canggih.
Baca SelengkapnyaSuasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca Selengkapnya