Tata Cara Sholat Rajab dan Keutamaannya, Begini Pendapat Ulama
DIsebutkan bahwa sholat Rajab memiliki keutamaan sebagai amalan penghapus dosa-dosa kecil dan untuk mengabulkan hajat.
tata cara sholat rajab![Tata Cara Sholat Rajab dan Keutamaannya, Begini Pendapat Ulama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/5/29/1716955026979-tmqypi.jpeg)
Tata cara sholat Rajab berbeda dengan pelaksanaan sholat sunah pada umumnya.
![Tata Cara Sholat Rajab dan Keutamaannya, Begini Pendapat Ulama<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/29/1716955006055-v2z7s.jpeg)
Tata Cara Sholat Rajab dan Keutamaannya, Begini Pendapat Ulama
Dalam Islam, kita mengenal adanya bulan Haram, yaitu bulan suci yang mana kita sebagai umat Islam dilarang keras melakukan keburukan dan maksiat. Allah Ta’ala berfirman,
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36).
Rajab adalah bulan yang termasuk ke dalam bulan Haram bersama Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Di bulan yang istimewa ini, ada satu amalan yang biasa dikerjakan oleh sebagian umat muslim. Amalan tersebut adalah sholat Rajab.
Seperti namanya, sholat Rajab adalah ibadah sholat yang dilakukan di bulan Rajab. DIsebutkan bahwa sholat sunah ini memiliki keutamaan sebagai amalan penghapus dosa-dosa kecil dan untuk mengabulkan hajat.
Dalam artikel berikut, kita akan menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana tata cara sholat Rajab dan bagaimana pandangan terhadap sholat sunah ini.
Tata Cara Sholat Rajab
Dikutip dari laman NU Online, Imam al-Ghazali memberikan keterangan tentang bagaimana tata cara sholat Rajab ini.
Sholat Rajab dikerjakan pada malam Jumat pertama di bulan Rajab antara sholat magrib dan isya sebanyak 12 rakaat dengan 6 kali salam. Artinya, sholat ini dikerjakan dalam dua rakaat-satu salam dua rakaat-satu salam.
Selesai membaca selawat, kemudian melakukan sujud sambil membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati warruhi 70 kali. Selesai sujud, membaca rabbighfir warham watajawaz amma ta’lamu innakal-a’azzul-akramu 70 kali.
- Doa Sholat Witir dan Tata Caranya, Pahami Aturan Waktu Pelaksanaannya
- Tahiyat Awal dan Akhir Dalam Sholat, Pahami Urutan dan Bacaan Doanya
- Tata Cara Sholat Idul Adha, Niat, dan Keutamaannya yang Perlu Diketahui
- Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Idul Adha 2024, Serta Doa Sesudah Sholat
- Pasangan Artis Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Pindah ke Kanada Setelah Lebaran, Ini Sebabnya
- Karir Moncer Brigjen Nurul Azizah Bergelar Doktor, Satu-Satunya Polwan Cantik Berpangkat Jenderal Bintang Satu Aktif
Setelah itu, kembali sujud dengan membaca doa sebagaimana yang dibaca saat sujud di awal. Kemudian memohon kepada Allah atas hajat yang diinginkan, maka hajat itu akan terkabul.
![Tata Cara Sholat Rajab dan Keutamaannya, Begini Pendapat Ulama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/29/1716955197594-4nbz4.jpeg)
Keutamaan Sholat Rajab
Sholat Rajab, yang juga dikenal sebagai Sholat Raghaib, adalah sholat sunah yang dilakukan oleh sebagian umat Islam pada malam Jumat pertama di bulan Rajab. Sholat ini dinilai memiliki keutamaan yang bagus untuk umat Islam. Berikut adalah beberapa keutamaan Sholat Rajab tersebut:
- Pengampunan Dosa: Salah satu keutamaan yang paling menonjol dari Sholat Rajab adalah bahwa Allah SWT akan mengampuni segala dosa kecil yang telah dilakukan oleh orang yang melaksanakannya, sebanyak buih di lautan.
- Peningkatan Derajat: Dikatakan bahwa setiap orang yang melaksanakan Sholat Rajab akan dinaikkan 1.000 derajat oleh Allah SWT.
- Pemenuhan Hajat: Menurut tradisi yang dikutip oleh Imam al-Ghazali, siapa saja yang mengerjakan sholat ini dengan ikhlas, semua hajatnya akan terkabul.
- Syafaat untuk Keluarga: Pada hari kiamat, orang yang melaksanakan Sholat Rajab akan dapat memberikan syafaat kepada 700 orang dari keluarganya untuk dimasukkan ke dalam surga.
- Keberkahan: Sholat Rajab juga dipercaya membawa keberkahan dan kemudahan dalam mencapai keinginan yang diinginkan.
Pandangan Ulama terhadap Sholat Rajab
Dilansir dari rumaysho.com, disebutkan bahwa tidak ada satu sholat pun yang dikhususkan pada bulan Rajab, juga tidak ada anjuran untuk melaksanakan sholat Roghoib pada bulan tersebut.
Namun, hadis yang menerangkan tata cara sholat Rajab dan keutamaannya tersebut adalah hadit maudhu’ (palsu). Ibnul Jauzi meriwayatkan hadis ini dalam Al Mawdhu’aat (kitab hadis-hadis palsu).
Ibnul Jauziy rahimahullah mengatakan,
“Sungguh, orang yang telah membuat bid’ah dengan membawakan hadis palsu ini sehingga menjadi motivator bagi orang-orang untuk melakukan shalat Roghoib dengan sebelumnya melakukan puasa, padahal siang hari pasti terasa begitu panas. Namun ketika berbuka mereka tidak mampu untuk makan banyak. Setelah itu mereka harus melaksanakan sholat Magrib lalu dilanjutkan dengan melaksanakan sholat Raghaib. Padahal dalam sholat Raghaib, bacaannya tasbih begitu lama, begitu pula dengan sujudnya. ...
... Sungguh orang-orang begitu susah ketika itu. Sesungguhnya aku melihat mereka di bulan Ramadhan dan tatkala mereka melaksanakan shalat tarawih, kok tidak bersemangat seperti melaksanakan shalat ini?! Namun shalat ini di kalangan awam begitu urgent. Sampai-sampai orang yang biasa tidak hadir shalat Jama’ah pun ikut melaksanakannya.”
(Al Mawdhu’aat li Ibnil Jauziy, 2/125-126)
Kemudian, Ath Thurthusi juga mengatakan, ”Tidak ada satu riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan sholat ini. Sholat ini juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu ’anhum, para tabi’in, dan salafush sholeh –semoga rahmat Allah pada mereka-.” (Al Hawadits wal Bida’, hal. 122. Dinukil dari Al Bida’ Al Hawliyah, 242).
merdeka.com
![<b>Bagaimana dengan Puasa di Bulan Rajab?</b>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/29/1716955479262-t5cwe.jpeg)
Bagaimana dengan Puasa di Bulan Rajab?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
”Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadis yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.
Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadis yang seluruhnya lemah (dho’if) bahkan maudhu’ (palsu). Para ulama tidaklah pernah menjadikan hadis-hadit ini sebagai sandaran. Bahkan hadis-hadis yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu) dan dusta.”
(Majmu’ Al Fatawa, 25/290-291).