Merdeka.com - Untuk pertama kalinya Malaysia melaporkan dua kasus kematian akibat pandemi virus corona pada Selasa (17/3), saat kasus terkonfirmasi mencapai angka 673.

Berdasarkan sebuah pernyataan yang diterbitkan komite manajemen bencana negara bagian Sarawak, korban pertama adalah pastor berusia 60 tahun dari Gereja Baptis Emanuel di ibu kota negara bagian Kuching, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Sarawak pada Selasa pukul 11.00.

Dikutip dari The Straits Times, Rabu (18/3), Departemen Kesehatan Sarawak mengatakan, pihaknya sedang menelusuri sumber infeksi pasien tersebut. Komite tersebut mengatakan, 193 kontak terdekat pastor ini telah ditelusuri dan sedang menjalani karantina rumah.

Korban kedua yaitu pria 34 tahun meninggal di Rumah Sakit Permai Johor pada Selasa, kata Kementerian Kesehatan. Dia menghadiri acara tablig akbar akhir Februari di sebuah masjid di Kuala Lumpur.

Lebih dari setengah kasus di Malaysia berasal dari tablig akbar tersebut, yang dihadiri sekitar 16.000 orang, termasuk warga Singapura dan Brunei Darussalam.

Malaysia memiliki kasus infeksi tertinggi di wilayah Asia Tenggara.

Pada Rabu, Malaysia mengimplementasikan tindakan baru untuk membatasi pergerakan warganya demi mencegah penyebaran virus corona. Semua sekolah, universitas dan tempat usaha di seluruh negeri ditutup, dan semua perkumpulan massa dilarang sejak hari ini sampai 31 Maret.

Selama dua pekan, warga dilarang bepergian ke luar negeri, dan mereka yang kembali dari luar negeri akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina diri sendiri selama 14 hari.

Turis dilarang memasuki Malaysia selama periode ini. Pelayanan dasar akan tetap beroperasi, seperti toko makanan, bank, apotek, dan transportasi.