FOTO: Melihat Jenazah Paus Fransiskus Bersemayam di Peti Kayu Sederhana
Hingga akhir hayatnya, Paus Fransiskus kembali menegaskan komitmennya terhadap gaya hidup sederhana.

Vatikan merilis foto resmi Paus Fransiskus yang tengah bersemayam dalam peti jenazah terbuka di kediamannya, Casa Santa Marta, Senin (21/4/2025). Foto tersebut diambil dalam prosesi ritual pernyataan kematian, yang menjadi bagian dari tradisi resmi Gereja Katolik.
Pada gambar yang dirilis, Paus Fransiskus tampak terbaring dalam damai, mengenakan jubah putih dan stola merah keemasan—simbol otoritas spiritualnya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Wajahnya memancarkan ketenangan, sementara lilin dan ornamen liturgi menghias di sekelilingnya.
Peti jenazah Paus Fransiskus dijadwalkan akan dipindahkan ke Basilika Santo Petrus dalam beberapa hari ke depan untuk prosesi penghormatan terakhir.
Ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia diperkirakan akan memadati Vatikan untuk memberikan penghormatan secara langsung kepada sosok yang selama lebih dari satu dekade memimpin Gereja Katolik dengan semangat kesederhanaan, reformasi, dan kasih bagi kaum marginal.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan mengikuti tata cara tradisional kepausan, dengan upacara besar yang melibatkan para kardinal, kepala negara, dan perwakilan gereja dari seluruh dunia. Jadwal lengkap pemakaman dijadwalkan akan diumumkan oleh Tahta Suci dalam waktu dekat.
Peti Jenazah Sederhana
Kesederhanaan bukan hanya menjadi ciri khas pribadi, tetapi juga warisan yang ditinggalkan Paus Fransiskus dalam 12 tahun masa kepemimpinannya. Bahkan sikap rendah hati itu tercermin hingga akhir hayatnya, termasuk dalam keputusannya untuk menyederhanakan tata cara pemakaman Paus, sebuah keputusan yang menandai pemutusan tradisi panjang di Vatikan.
“Jika Anda mengingat kembali beberapa tahun lalu ketika Paus Benediktus dimakamkan, kita melihat semua kemegahan dan kemewahan upacara di Vatikan,” ujar Chris White, koresponden Vatikan untuk National Catholic Reporter, seperti dikutip oleh The Guardian. “Namun Paus Fransiskus telah menanggalkan semua kemegahan itu.”
Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri pada 2013, tetap diberikan upacara pemakaman penuh kehormatan pada 2022. Jenazahnya yang telah diawetkan dibaringkan dalam balutan jubah merah duka kepausan, di atas peti mati berlapis kain emas dan diletakkan tinggi di atas panggung di depan altar Basilika Santo Petrus, agar umat dapat memberikan penghormatan terakhir.
Tradisi pemakaman Paus selama ini melibatkan penggunaan tiga peti mati: satu dari kayu cemara, satu dari timbal, dan satu lagi dari kayu elm, yang disusun saling melapisi sebelum dikebumikan di gua bawah tanah Vatikan, tepat di bawah Basilika Santo Petrus.
Namun Paus Fransiskus memilih untuk meninggalkan kemegahan tersebut. Pada April 2024, ia secara resmi menyetujui aturan baru yang menyederhanakan proses pemakaman.
Meski jenazahnya nanti masih akan disemayamkan di Basilika, peti mati yang digunakan hanya satu: sederhana, terbuat dari kayu dan dilapisi seng di bagian dalam. Tidak akan ada panggung khusus untuk meninggikan peti, dan peti tersebut akan tetap terbuka hingga malam sebelum upacara pemakaman dilangsungkan.
Langkah ini mencerminkan semangat reformasi yang menjadi benang merah dalam kepemimpinan Paus Fransiskus, seorang pemimpin Gereja Katolik yang sejak awal memang dikenal menolak kemewahan dan memilih hidup sederhana.
Dari memilih tinggal di wisma tamu Vatikan ketimbang Istana Apostolik, hingga lebih memilih mobil kecil untuk transportasi sehari-hari, Paus asal Argentina ini terus menyampaikan pesan kuat tentang kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan yang sejati.
Potret Jenazah Paus Fransiskus Bersemayam di Peti Kayu Sederhana




