Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi Kembangkan Green Ammonia di Gresik
Kerja sama ini untuk mengembangkan ekosistem green hydrogen dan green ammonia.
Kerja sama ini untuk mengembangkan ekosistem green hydrogen dan green ammonia.
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT PLN (Persero) dan ACWA Power menandatangani Joint Development Agreement (JDA) atau perjanjian bersama pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di kawasan industri Petrokimia Gresik.
Merdeka.com
Dalam studi tersebut, ketiga belah pihak telah mengumpulkan berbagai data, informasi, serta kunjungan lapangan untuk mempersiapkan langkah lebih lanjut.
"Ini adalah sebuah kolaborasi global untuk mendukung penurunan emisi karbon melalui pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Proyek ini akan semakin mendorong iklim investasi dan pengembangan ekosistem energi hijau di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian target net zero emission pemerintah," jelasnya dalam keterangan di Jakarta, dikutip Antara, Senin (4/12).
Dalam kerja sama tersebut, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan patungan (joint venture) dengan ACWA Power sebagai koordinator.
Perusahaan patungan ini akan menjalankan proyek, termasuk pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, & Construction) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara.
Saat ini ACWA Power sedang menggarap proyek green hydrogen terbesar di dunia pada megaproyek Neom milik kerajaan Arab Saudi.
Adapun PLN akan mendukung penyediaan tenaga listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang berasal dari Banyuwangi dan Pulau Madura. Listrik ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 200 MW.
Listrik tersebut kemudian akan dipasok ke fasilitas produksi anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan green hydrogen.
Selanjutnya, green hydrogen akan dikonversi menjadi green ammonia melalui pabrik amonia eksisting di kawasan industri pupuk di Gresik tersebut.
"Jadi peran Pupuk Indonesia dalam kerja sama ini adalah terkait penyediaan lahan untuk pabrik green hydrogen di Gresik. Kemudian mengonversi green hydrogen menjadi green ammonia, termasuk menyediakan fasilitas loading green ammonia ke kapal laut untuk dijual ke konsumen di dalam dan luar negeri," jelas Rahmad.
Merdeka.com
Selain untuk kebutuhan energi bersih masa depan, akselerasi pengembangan ini juga dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan pasokan amonia sebagai bahan baku pupuk lantaran amonia adalah bahan baku utama pupuk jenis Urea, NPK, ZA, dan sebagainya.
Kerja sama ini untuk memperluas pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH (AGI) dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia.
Baca SelengkapnyaPengembangan blue ammonia dan green ammonia sendiri telah masuk dalam roadmap dekarbonisasi untuk mencapai nol emisi.
Baca SelengkapnyaProyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKehadiran GHP tersebut menjadi sebuah inisiasi yang baik untuk mendukung upaya pengembangan energi bersih di indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek ini direncanakan akan mulai produksi pada pertengahan 2028.
Baca SelengkapnyaWamentan, Harvick Hasnul Qolbi menghadiri pembukaan Rapat kerja Pertanahan dan Kehutanan 2023 yang diselenggarakan oleh SKK Migas.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya