Merdeka.com - Presiden Komisioner PT PP (Persero) Tbk, Andi Gani Nena Wea yang didampingi dewan komisaris lainnya beserta Direktur Strategi Korporasi & Human Capital Managment M. Aprindy dan Direktur Operasi 3 Abdul Haris Tatang melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nipa, Kepulauan Riau. Kunjungan tersebut untuk memantau perkembangan pembangunan tanki timbun.

PT PP sendiri merupakan Investor sekaligus kontraktor dalam proyek tersebut. Nilai kontrak proyek mencapai USD 400 juta.

"Kita memantau sejauh mana perkembangan proyek tersebut, dan proyek ini diharapkan selesai pada kuartal pertama 2021," ucap Andi dikutip keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/6).

Dia bercerita, pada tahun 2004, Pulau Nipa hampir dalam keadaan tenggelam, sehingga berpotensi menghilangkan batas-batas terluar Base Point wilayah NKRI. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah kemudian melakukan revitalisasi dengan cara mereklamasi Pulau Nipa yang selesai pada tahun 2008

"Upaya tersebut juga merupakan salah satu bukti keseriusan NKRI dalam mempertahankan batas – batas wilayahnya, agar kejadian seperti kasus Pulau Sipadan dan Ligitan tidak lagi terulang," jelasnya.

Pada Tahun 2010, melalui Blue Print pengembangan Pulau Nipa, dicanangkan sebuah rencana pengembangan Pulau Nipa sebagai wilayah pertahanan berbasis ekonomi berupa Storage Tank Terminal atau proyek tanki timbun dengan kapasitas 1.000.000 m3. Desain yang digunakan untuk pekerjaan dimaksud menggunakan teknologi terbaru yaitu white product.

White product adalah suatu produk yang bernilai tinggi yag merupakan hasil pengolahan dari minyak mentah (crude oil) melalui proses penyulingan (distilasi) dengan karakteristik produk yang lebih jernih, bervolatilitas rendah, tidak berwarna dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan black product.

Contoh produk yang dimaksud adalah Gasoline (Bensin), HSD (Diesel), Kerosine (Minyak Tanah), Naphta, MTBE. Desain tanki yang digunakan menggunakan teknologi yang terbaik saat ini yang dilengkapi dengan Internal Floating Roof (IFR) yang akan mengurangi kehilangan produk karena penguapan (vapor loss) hingga 85 persen - 90 persen.

"Selain itu proyek nipa storage tank terminal menggunakan jenis Alumunium Dome Foor yang memiliki kelebihan selain lebih ringan, bebas perawatan serta tidak terkontaminasi dengan berbagai jenis product," kata Andi.

Dengan demikian selain memiliki nilai strategis, dengan dibangunnya Storage Tank Terminal Project menjadi potensi kawasan strategis untuk pengembangan ekonomi yang efektif untuk menjaga NKRI sebagai pertahanan berbasis ekonomi.

Pulau Nipa, adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pelabuhan Sekupang di pulau Batam. Saat ini, kawasan tersebut ditempati prajurit TNI AL di bawah Komando Lanal Batam.