Imbas Adanya Tol, Penjual Oleh-oleh di Pantura Kehilangan Pendapatan
Merdeka.com - Kegiatan mudik seolah menjadi tradisi yang dilakukan saat Lebaran, tak terkecuali tahun ini. Masyarakat perkotaan khususnya, rela meski harus menempuh perjalanan berjam-jam bahkan berhari-hari supaya bisa bertemu sanak saudara di kampung halaman.
Kegiatan mudik tahunan tersebut juga menjadi berkah tersendiri bagi mereka yang memanfaatkan arus mudik maupun balik untuk mendapat keuntungan. Seperti para penjual oleh-oleh yang biasa dibawa pemudik sebagai buah tangan.
Di sepanjang jalan utama Pantai Utara Jawa (Pantura) para pedagang tersebut berjejer di sejumlah titik menempati kios dagangan mereka. Dengan harapan peristiwa mudik menjadi ladang meraup keuntungan.
Namun belakangan, para pedagang mengeluhkan pendapatan lantaran semenjak dua tahun terakhir omset menurun. Hal ini terjadi setelah dioperasikannya jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) serta menyusul Tol Trans Jawa lainnya.
Meski demikian, para pedagang masih menaruh harapan. Salah satunya Joko, yang berjualan di pusat oleh-oleh di wilayah Pantura Jatisari, Karawang.
Dikatakan pria 58 tahun ini, seiring dengan banyaknya pemudik yang kembali menggunakan jalan non tol itu ia dan pedagang lain berharap bisa kembali menaikkan penjualan.
"Berharap masih ada penghasilan setelah adanya tol trans Jawa," katanya, Jumat (7/6).
Joko mengaku penghasilan arus balik lebaran tahun lalu, masih mampu mendapatkan omset sekitar Rp 5 juta dalam sehari dari penjulan oleh-oleh khas Priangan, seperti Dodol Garut, Ubi Cilembu dan Kerupuk Miskin.
"Ya bisa dibayangkan sejak ada Tol Cipali terus sekarang nyambung dengan Tol Trans Jawa penjualan sudah semakin sepi. Pengasilan hanya untuk bertahan hidup sehari-hari," keluh Joko.
Joko mengatakan, telah menjual oleh-oleh sejak lebih dari 15 tahun lalu dan menjadi satu-satunya sumber penghidupannya bersama keluarga. "Hampir setiap hari saya merasakan tidak ada yang membeli sama sekali, karena sasaran pembeli kita adalah pengendara yang melintas," jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh pemilik kios lainnya, Yuni (54). Ia mengaku mengalami penurunan jumlah pendapatan lebih dari 50 persen, sejak adanya Tol Cipali.
Sebelum adanya Tol Cipali, setiap akhir pekan ia mampu menghasilkan hingga Rp2 juta. Namun ketika ada tol, tidak lebih dari Rp500.000. "Kami jelas khawatir, mungkin saja usaha saya bisa bangkrut begitu juga pedagang lain. Kami ini hanya orang ecil," kata Yuni.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMelihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaBorong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca SelengkapnyaPensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca Selengkapnya