Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BKPM: Harmonisasi Kebijakan Penting untuk Menaikkan Kembali Kemudahan Bisnis RI

Bos BKPM: Harmonisasi Kebijakan Penting untuk Menaikkan Kembali Kemudahan Bisnis RI Kepala BKPM Thomas Lembong. ©2018 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB) Indonesia tercatat menurun dibanding tahun lalu. Dalam laporan Bank Dunia, Indonesia kemudahan berusaha RI turun dari posisi 72 ke 73.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan, Bank Dunia dalam waktu dekat akan kembali melakukan survei tahunan EoDB. Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mencari cara untuk meningkatkan peringkat indeks Indonesia dalam kemudahan melakukan bisnis tersebut. Adapun hasil penilaian tersebut akan diumumkan di akhir tahun.

Thomas mengakui bahwa saat ini Indonesia masih memiliki masalah yang perlu dibenahi. Yaitu dalam hal menyinkronkan (harmonisasi) kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, serta daerah dan daerah.

"Menurut saya, sinkronisasi kebijakan adalah aspek penting untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks EoDB," kata Thomas saat ditemui usai rapat di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

Oleh karena itu, dia menegaskan koneksi atau harmonisasi aturan-aturan ini harus segera diselesaikan sehingga kemudahan peringkat bisnis di Indonesia dapat naik. Dia mencontohkan, daerah yang berdekatan memiliki standar yang berbeda. Sehingga menyulitkan pengusaha saat hendak membuka cabang baru.

"Itu sangat mengganggu, terutama untuk UKM, dia pusing dari satu kabupaten yang ingin membuka cabang di kabupaten berikutnya, standarnya tiba-tiba berbeda, meskipun itu hanya kabupaten sebelah," ujarnya.

Hal-hal seperti itu harus dicari jalan keluarnya. Dengan cara harmonisasi aturan di tingkat provinsi. Sehingga antar kota atau kabupaten tidak akan terdapat perbedaan. "Mengapa tidak bisa diselaraskan ?Jadi sinkronisasi sinkronisasi daerah," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa lisensi bisnis melalui pengajuan tunggal online atau Online Single Submission (OSS) yang merupakan lisensi online terintegrasi perlu ditingkatkan lebih lanjut. Itu bertujuan untuk mempercepat pengelolaan izin oleh pelaku bisnis.

Jika OSS terbukti optimal maka otomatis akan mengerek peringkat kemudahan berusaha Indonesia. "Mungkin sekarang kita akan melihat apakah ada peluang untuk menggunakan OSS untuk mempercepat layanan lisensi yang diukur dengan EoDB," ujarnya.

Selain itu, beberapa hal lainnya yang akan menjadi indikator penilaian Bank Dunia adalah kemudahan dalam mengurus izin membangun bangunan untuk berbisnis. Menurut dia standar untuk izin bangunan perlu dibuat lebih sinkron agar proses perizinan bisa dilakukan lebih cepat.

Dia menjelaskan izin mendirikan bangunan untuk bisnis tidak perlu dibuat rumit. Terlebih untuk UKM. "UKM biasanya kan kalau membangun gedung yang cukup sederhana dan berisiko rendah. Standar ini tidak harus rumit dan kompleks dan itu benar-benar tidak harus bertele-tele," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun

Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.

Baca Selengkapnya
Tak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil

Tak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil

Akhir-akhir ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih sering membagikan bansos.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.

Baca Selengkapnya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah BUMN Jadi 30 Perusahaan

Siap-Siap, Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah BUMN Jadi 30 Perusahaan

Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya