Merdeka.com - Setelah mengupas tentang sepak terjang Chaim Fetter dalam mengentaskan anak-anak kurang mampu dan terlantar dengan mendirikan Yayasan Peduli Anak serta e-commerce Jualo.com yang terhubung dengan Pedulianak.org, kurang lengkap rasanya apabila tidak membahas website e-commerce baru tersebut.

Startup sekaligus e-commerce yang diluncurkan secara resmi pada bulan Januari 2014 silam ini memang sekilas mirip dengan website-website transaksi online lainnya di Indonesia, seperti Olx, Berniaga, Lazada atau lainnya, namun Jualo memiliki keunikan tersendiri.

Tentunya sebagai pemain baru di kancah e-commerce Indonesia, Chaim tidak dengan gegabah dalam mendirikan Jualo. Dia mencoba untuk menciptakan nuansa sedikit berbeda dibandingkan website-website transaksi online yang sudah ada sebelumnya.

Dengan Jualo, Chaim mencoba memberikan keleluasaan kepada para pembeli untuk dapat mencari dan membeli barang yang dibutuhkan baik yang dalam kategori bekas ataupun baru.

"Mayoritas e-commerce yang ada selalu menitikberatkan fokusnya kepada penjual, namun kita mencoba berpikiran berbeda dengan lebih memanjakan dan fokus terhadap pembeli," jelas Chaim kepada merdeka.com (19/09).

Selain itu, sekarang ini sedang marak-maraknya kasus penipuan dengan menggunakan modus jual-beli online. Oleh karenanya, berkaca pada hal tersebut, Chaim mencoba membuat Jualo sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk melakukan transaksi secara online dengan menambahkan fasilitas GeoSearch.

Fasilitas GeoSearch sendiri merupakan fitur yang berfungsi untuk memudahkan pembeli dalam mencari barang yang diinginkan sesuai tempat dia berada pada saat itu.

Contohnya, apabila pembeli berada di Kebun Jeruk, Jakarta, dan dia ingin mencari informasi siapa yang menjual iPhone, maka sistem GeoSearch dalam Jualo akan memberikan informasi secara tepat siapa saja orang-orang yang menjual iPhone di daerah tersebut. Dengan begitu, maka antara penjual dan pembeli akan dapat saling bertemu langsung dan meminimalisir penipuan.

Keunggulan lain dari Jualo dibandingkan dengan e-commerce lainnya adalah website ini dikelola oleh orang-orang yang profesional dalam jumlah terbatas. Dalam artian, dengan tim yang terbatas, maka biaya operasional dapat terpangkas dan sisi keuntungan akan lebih berlipat.

Dari awal pembentukan, selain menggunakan dana sendiri, Jualo juga mendapatkan dana dari berbagai pihak, khususnya teman-teman Chaim. Saat ini, Jualo sedang mencoba mencari investor agar e-commerce satu ini dapat lebih tumbuh berkembang.

Untuk lebih mengembangkan e-commerce nya itu, Chaim selaku pendiri dan CEO Jualo memiliki trip dan strategi khusus untuk dapat menjaga kelangsungan situs transaksi onlineya itu serta agar dapat mencuri perhatian pada pengguna internet di Indonesia.

"Kebanyakan kompetitor kita tidak memberikan update untuk website mereka selama bertahun-tahun. Namun kita akan selalu mengembangkan dan memberikan update dalam setiap hari sesuai dengan permintaan para pengguna layanan kita," jelas Chaim.

Selain GeoSearch, pihak Jualo juga menyediakan tempat khusus untuk melayani pengaduan para pembeli. Chaim menjelaskan bahwa Jualo akan terus secara aktif memantau para penjual dan pembeli serta akan memberlakukan sanksi kepada pihak-pihak yang nakal dalam bertransaksi.

Dalam hal promosi, Jualo lebih menitikberatkan pada publikasi mereka melalui jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook. Selain tidak memakan banyak biaya, menggunakan jejaring sosial sebagai sarana publikasi adalah satu hal yang sangat efektif.

"Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna jejaring sosial (Twitter dan Facebook) terbanyak di dunia. Banyak orang yang mengaksesnya. Oleh karena itu, maka publikasi melalui jejaring sosial akan sangat menguntungkan," jelasnya.

Apa yang dipikirkan Chaim bersama tim-nya ternyata cukup manjur. Hal itu dibuktikan dengan terkereknya popularitas Jualo serta situs e-commerce ini dapat menduduki peringkat 406 di Indonesia berdasarkan situs pemeringkat Alexa, seperti yang dilansir Tech in Asia (13/09).

Satu hal yang patut diacungi jempol adalah hanya dalam waktu beberapa bulan setelah diluncurkan tanpa menggunakan uang untuk urusan marketingnya, Jualo dikunjungi sekitar 35 ribu dalam setiap harinya dan ada mendapatkan page views sekitar 200 ribuan. Dalam bulan Agustus saja, Jualo dikunjungi sebanyak satu juta pengunjung dengan 4 juta page views dan sudah ada 40 ribu barang yang dipajang serta sekitar USD 5 juta barang yang telah terjual melalui e-commerce ini.

Sampai sekarang ini, di Jualo terdapat berbagai macam produk-produk yang dijual. Mulai dari yang masuk dalam kategori mode dan gaya, elektronik sampai dengan properti dapat ditemukan di website ini.

Memang dari segi tampilan halaman utamanya, Jualo sedikit mirip dengan Lazada atau juga yang terdapat di forum jual beli Kaskus serta bagian dalamnya juga terkesan mengadopsi desain dari Oxl, namun kesan simple justru lebih dominan dan menjadi ciri khas dari website satu ini.

Tidak hanya tersedia dalam versi PC saja, Jualo juga dapat diakses dengan menggunakan perangkat mobile berbasis Android. Chaim mengatakan bahwa versi untuk iOS masih dalam taraf pengembangan dan akan segera diluncurkan secepatnya.