Hujan Es Sebabkan Belasan Rumah & Kebun Jagung Warga di OKU Selatan Rusak
Hujan es dengan butiran kecil berlangsung sekitar 15 menit itu merusak sejumlah atap bangunan rumah warga di dua desa tersebut hingga rusak sedang dan ringan.
Penelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca SelengkapnyaTari Penguton adalah tari yang tumbuh di Kayuagung dan kemudian menjadi tari penghormatan bagi tamu agung yang datang ke Komering Ilir.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaHujan es dengan butiran kecil berlangsung sekitar 15 menit itu merusak sejumlah atap bangunan rumah warga di dua desa tersebut hingga rusak sedang dan ringan.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut penunjukan Edward sebagai Plh Bupati OKU sudah sesuai peraturan yang berlaku. Selain ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, keputusan itu juga atas permintaan Sekretaris Daerah OKU Achmad Tarmizi.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menunjuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Sumsel Edward Chandra sebagai pelaksana harian (Plh) Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) setelah Bupati Kuryana Azis meninggal dunia. Edward dianggap memiliki pengalaman di bidang pemerintahan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru segera mengkaji kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) usai bupatinya, Kuryana Azis, meninggal dunia. Sementara Wakil Bupati OKU Johan Anuar kini masih mendekam di penjara.
Ratusan kepala desa (Kades) di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan menuntut kenaikan gaji dari sebelumnya Rp2.400.000 per bulan menjadi Rp4.000.000/bulan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Surat imbauan tersebut menjelaskan bahwa kondisi di OKU sudah membaik dan tidak lagi zona merah COVID-19 sehingga umat Islam boleh melaksanakan salat berjemaah dan ibadah lainnya.
"MT sendiri sudah tidak masuk kerja lagi sejak 15 April 2020," katanya di Baturaja, Rabu (29/4).
Ketiga korban mengalami luka cukup parah di sekujur tubuhnya.
Diperlukan juga kerjasama masyarakat. Sedikit apapun informasi sangat berharga bagi penyidik.
Dugaan itu diketahui setelah petugas meminta keterangan dari pihak kepolisian.
Saat ini polisi sedang mengungkap pelaku pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Korban bersama temannya sedang berenang saat tiba-tiba tersedot pipa tambang pasir.
Korban sempat membacok pelaku dengan parang saat duel berlangsung, namun tidak terluka sama sekali.
Pelaku cemburu mendengar kakak iparnya berselingkuh dengan istrinya.