VIDEO: Cerita Bidan Frisca Bertahan saat Tragedi Wamena
Frisca masih menunggu suaminya, Abdel Kultum yang tidak terangkut Hercules ke Malang. Sementara waktu dia merasa lega bisa tiba di Malang karena ketegangan di Wamena.
Frisca masih menunggu suaminya, Abdel Kultum yang tidak terangkut Hercules ke Malang. Sementara waktu dia merasa lega bisa tiba di Malang karena ketegangan di Wamena.
Ratusan warga pengungsi dari Wamena, Papua kembali mendarat di Makassar diangkut pesawat Hercules milik TNI AU. Total sebanyak 256 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak diangkut dengan dua kali penerbangan, Kamis, (3/10).
Keluarga juga meminta bantuan kepada pemerintah khususnya Pemkab Purwakarta. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya pihak keluarga sangat mengkhawatirkan kondisi keduanya di Wamena.
Ada beberapa warga Wamena yang juga bekerja di pabrik tersebut. Mereka yang menyelamatkan para pekerja dan pemilik pabrik tahu. Mereka menjadikan rumahnya sebagai tempat persembunyian, serta menghalau massa yang berusaha mendekat.
Mereka nantinya akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah dan juga ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk melanjutkan penerbangan ke daerah masing-masing.
"Evakuasi hingga Kamis masih dilakukan," kata Komandan Lanud Silas Papare Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso
"Sedangkan jumlah pengungsi yang masih ditampung di enam tempat pengungsian Jayapura tercatat 936 orang," katanya.
Pengungsi Kerusuhan Wamena Alami Diare, Gatal-gatal dan Batuk. Harry merinci, di Poskes Kodim 1702/Jayawijaya sebanyak 921 orang berobat dan empat orang rawat inap, di Klinik Polres Jayawijaya sebanyak 834 orang dan empat rawat inap.
Meski sudah ada jaminan dari pemerintah, pengungsi memilih meninggalkan Wamena untuk sementara waktu. Seperti Ramadani dan keluarganya, memutuskan kembali ke kampung halaman di Probolinggo, Jawa Timur.
Saat ditanyakan apakah ada rencana untuk kembali ke Wamena, dia mengungkapkan, masih menunggu satu sampai dua bulan di kampung hingga situasinya benar-benar aman untuk kembali. Mereka akan kembali mengingat kehidupannya sudah terlanjur dibangun di Wamena.
"Saya akan kembali jika sudah kondusif, pasti," yakin dia.
Tetapi sementara waktu merasa lega bisa tiba di Malang, dan masa yang dirasa menegangkan sudah terlampaui.
Ruslan dan keluarga selamat bersama ratusan bahkan ribuan masyarakat yang notabene adalah perantau di wilayah Wamena.
Untuk warga Sulsel yang tiba di Makassar diberikan makanan dan minuman. Selanjutnya mereka dibawa langsung ke Asrama Haji untuk ditampung sementara sembari menunggu keluarga menjemput mereka.
Bowo mengharapkan agar pimpinan masing-masing penerbangan di Jayapura dapat menyampaikan hal ini kepada pimpinannya di Jakarta mengenai kebijakan yang akan diambil kaitannya dengan bantuan bagi para pengungsi tersebut.
Khofifah tampak menggendong seorang anak dan berkeliling bersalaman dengan para pengungsi. Suaranya tampak parau menahan haru, sambil terus mengulurkan tangannya bersalaman.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso mengatakan, pihaknya menggunakan empat pesawat Hercules mengangkut pengungsi dengan total 10 sorti. Di mana delapan sorti kembali ke Silas Papare dan dua sorti ke Merauke dan Timika.
Meski sudah ada jaminan dari pemerintah dan aparat keamanan, namun pengungsi memilih meninggalkan Wamena untuk sementara waktu. Hal tersebut dibenarkan Ramadani (23) dan keluarganya. Dia memutuskan kembali ke kampung halamannya di Probolinggo, Jawa Timur setelah enam tahun mencari rejeki dan menetap di Wamena.