Pemerintah Targetkan Pembersihan Bangunan Pasca-Kerusuhan Wamena 2 Minggu
"Sekarang ini sedang pembersihan, sejalan dengan penanganan keamanan," kata Basuki.
"Sekarang ini sedang pembersihan, sejalan dengan penanganan keamanan," kata Basuki.
Kesedihan Kokom Komariah (25), warga Kampung Cimanggah, RT 3 RW 7, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut tetap terlihat meski berusaha tenang sata ditemui merdeka.com, Senin (7/10). Bagaimana tidak, ia harus menantikan suaminya yang saat ini tengah mengungsi di Papua akibat kerusuhan.
30 Warga Jawa Tengah yang bermukim di Wamena bakal dipulangkan menggunakan kapal laut. Mereka berasal dari 10 kabupaten kota terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
Menurut Asep, mereka diduga telah melanggar sejumlah pasal. Di antaranya Pasal 160 KUHP tentang menghasut orang lain agar melakukan kejahatan, Pasal 170 KUHP tentang keterlibatan melakukan perusakan barang dan penyerangan orang secara bersama-sama, dan Pasal 187 KUHP terkait keterlibatan pembakaran.
Hari ini, kata dia, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga telah bertolak ke ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu untuk memastikan stabilitas keamanan.
Kepala Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey menyampaikan, informasi negatif atau bahkan bohong alias hoaks, justru bisa semakin memperkeruh keadaan.
Ibu Friska menempuh perjalanan panjang dari Wamena ke tanah kelahirannya, Desa Lawe Sigala Timur, Kecamatan Lawe Sigala Gala, Aceh Tenggara, Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Ia bersama dua anak serta adik perempuannya mengungsi dengan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU ke Malang.
Sebanyak 50 perantau asal Nusa Tenggara Barat dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bima. Mereka sebelumnya mengungsi ke Jayapura, Papua, pascakerusuhan di Wamena.
Pangkalan Udara (Lanud) Silas Papare mencatat lebih dari 15 ribu orang pengungsi keluar dari Wamena, pasca-kerusuhan 23 September lalu. Mereka diangkut pesawat hercules milik TNI AU dan ada juga yang menggunakan penerbangan reguler dari Wamena ke Sentani.
Puluhan warga Jabar yang berada di Wamena akan dipulangkan dalam dua tahap mulai Selasa (8/10). Di antara mereka ada yang mengalami luka bacok di kepala.
Sebanyak 28 perantau asal Banten yang menjadi korban kerusuhan di Jayapura, Papua hari ini kembali ke kampung halaman di Serang, Banten, Minggu (6/10). Para perantau berhasil pulang setelah dijemput tim kemanusiaan Pemerintahan Provinsi Banten.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menyebut sebanyak 1.010 unit rumah, kantor, dan kendaraan dibakar maupun dirusak saat kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu.
Kepolisian Resor Jayawijaya, Papua, menetapkan tiga orang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terindikasi kuat sebagai bagian dari pelaku kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, pada 23 September 2019.
Dia masih memiliki keinginan kembali melanjutkan tugasnya menjadi guru di Wamena. Namun, katanya, dia ingin memulihkan diri terlebih dulu dari trauma. Selain itu, sampai suasana di Wamena benar-benar kondusif.
Direncanakan aktivitas belajar mengajar di Wamena akan kembali dimulai pada Senin (7/10) besok. Meski kondisi masih mengalami trauma, katanya, jika sudah diminta untuk kembali beraktivitas mengajar tentunya akan dilakukan agar pendidikan anak-anak tidak terhambat.
Sebagian Warga Wanena yang Mengungsi Mulai Kembali ke Rumah. Menurutnya, hal yang terpenting saat ini yakni mengembalikan warga Wamena pada suasana persaudaraan. Dia juga berharap masyarakat Indonesia bisa lebih bijaksana dalam membagikan informasi soal Wamena.
Penasihat IKT Mimika Pendeta Yunus Lambe mengatakan keluarga Toraja Mimika siap menampung sementara warga yang mengungsi dari Wamena maupun Ilaga.
Dia mengungkapkan, aparat keamanan juga akan membantu bila ada pengungsi yang saat ini ditampung di berbagai penampungan di kabupaten dan kota Jayapura ingin kembali ke Wamena. Saat ini Karoops dan Dansat Brimob Polda Papua sudah berada di Wamena untuk melakukan ploting penempatan pasukan yang bertugas di kawasan itu.